WE Online, Jakarta - Garuda Maintenance Facilities (GMF) AeroAsia meraih kontrak senilai 129,5 juta dolar AS selama "Singapore Airshow" atau melampaui target awal yang ditetapkan sebesar 100 juta dolar AS.
Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin mengatakan bukan hanya GMF, anak perusahaan lainnya yang tergabung dalam Garuda Indonesia Group juga menjalin kerja sama strategis serta potensi bisnis lainnya di ajang pameran kedirgantaraan terbesar di Asia tersebut.
Arif mengungkapkan tahun ini merupakan tahun pertama partisipasi Garuda Indonesia secara grup, karena sebelumnya hanya GMF AeroAsia yang ambil bagian dalam ajang tersebut.(22/2/2016).
"Ternyata dapat menjadi potensial mitra bisnis (business partner) bagi anak usaha lainnya," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama GMF AeroAsia Richard Budihadianto menyampaikan bahwa capaian berbagai kontrak kerja sama tersebut merupakan langkah agresif dan strategis perusahaan dalam melaksanakan ekspansi bisnis.
"Dengan berbagai potensi yang ada, kami percaya bahwa Singapore Airshow merupakan salah satu wadah dan momen yang sangat tepat bagi GMF AeroAsia dalam mengembangkan kerja sama yang ada maupun menjalin kerja sama baru, baik untuk level nasional maupun global," tuturnya.
Selama periode "Trade Days" dari 16 - 19 Februari 2016, GMF AeroAsia melaksanakan penandatanganan berbagai kesepakatan kerja sama jangka panjang maupun jangka pendek dengan total nilai 129,5 juta dolar AS dengan berbagai perusahaan, yaitu SR TechnicsComponent pooling dengan nilai kontrak 45 juta dolar AS, Sriwijaya Air Airframe & engine maintenance dan Component maintenance 50 juta dolar AS.
Selanjutnya, Panasonic Perawatan inflight entertainment 15 juta dolar AS, Honeywell Designation Agreement lima juta dolar AS, Air Atlanta Icelandic Airframe maintenance 3.5 juta dolar AS, KLM Strategic Partnership (Airframe & component) tiga juta dolar AS, Indonesia AirAsia Airframe & component maintenance dua juta dolar AS, Indonesia AirAsia Extra Airframe & component maintenance satu juta dolar AS dan Eaglexpress Air Charter Airframe maintenance dua juta dolar AS, PaxLife Instalasi wi-fi kabin pesawat dua juta dolar AS dan Regio Aviasi Industri Business Development Program satu juta dolar AS.
Di samping kesepakatan kerja sama, GMF AeroAsia juga menjalim kesepakatan penjajakan bisnis (potential business) dengan beberapa perusahaan seperti Singapore Airlines Engineering Company (SIAEC), Thomas Cook (Operator & Charter), dan Honeywell.
Menurut Richard, Kehadiran GMF AeroAsia menjadi penjembatan bisnis bagi anak usaha lainnya, yaitu Gapura, Asyst dan Aerowisata) untuk penjajakan bisnis dengan pelanggan GMF AeroAsia seperti Indonesia AirAsia dan Eaglexpress Air Charter.
Selain Garuda Indonesia dan GMF AeroAsia, beberapa anak usaha lain juga melaksanakan beberapa penandatanganan kerja sama, antara lain Gapura -anak usaha Garuda Indonesia yang bergerak di bidang jasa ground handling- dengan Thompson Robbins Maintenance PTE. LTD.
Selain itu, Gapura dan Asyst -yang bergerak di bidang layanan konsultasi dan sistem teknologi informasi- untuk kerja sama di bidang penyediaan peralatan "Operation Control System" (OCS), dan Asyst dengan Inform, sebuah perusahaan IT solution provider asal Jerman untuk kerja sama penggunaan aplikasi sistem teknologi informasi. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Advertisement