Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangun 'Smart City', MNC Land Gandeng Perusahaan Korea

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Anak usaha PT MNC Land Tbk (KPIG), yakni PT Lido Nirwana Parahyangan (LNP), berencana untuk mendukung pembangunan infrastruktur smart city pertama di Indonesia.

Dalam melaksanakan hal tersebut, PT Lido Nirwana Parahyangan telah menandatangani MoU dengan Korea Agency for Infrastructure Technology Advancement (KAIA) dan perjanjian konsultansi dengan PT INDAKO Finance & Development (INDAKO).

MoU dan perjanjian konsultansi itu ditandatangani CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo dan Chairman Korea Agency for Infrastructure Technology Advancement Kim Byung-Soo serta CEO INDAKO Ki Young-Lee pada Jumat 11 Maret 2016 di Jakarta.

Kerja sama itu untuk mendukung pembangunan infrastruktur smart city di Lido, Bogor, Jawa Barat, yang mengedepankan perpaduan inovasi, teknologi canggih, dan keramahan lingkungan.

Menurut pria yang akrab disapa HT tersebut, perkembangan teknologi yang semakin maju membuat konsep smart tak hanya diterapkan pada berbagai perangkat atau gadget, namun juga diterapkan pada berbagai sistem. Salah satu di antaranya yang mencuat adalah konsep kota pintar atau smart city.

HT menjelaskan kota pintar adalah konsep yang mengetengahkan sebuah tatanan kota yang berperan untuk memudahkan masyarakat menikmati sarana dan prasarana secara cepat dan tepat. Konsep itu juga dihadirkan sebagai jawaban bagi pengelolaan sumber daya secara efisien sehingga dapat mengintegrasikan sarana dan prasarana yang dimaksud secara langsung dengan masyarakat perkotaan.

"Berdasarkan visi kami untuk Lido dalam rangka menciptakan rasa kebanggaan dan kepemilikan terhadap destinasi live, work and play yang paling ikonis di Indonesia, perjanjian kerja sama dengan institusi Korea KAIA dan INDAKO ini melambangkan rencana MNC Land yang ambisius dalam menghadirkan infrastruktur kelas dunia di Indonesia dengan membangun konsep smart city yang belum pernah ada sebelumnya di kawasan regional ini," kata Hary Tanoesoedibjo dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (11/3/2016).

Sementara itu, CEO KAIA Kim Byung-Soo mengatakan bahwa di masa sekarang ini smart city telah menjadi topik pembicaraan secara global. Proyek Lido di Indonesia dengan teknologi smart city bertujuan untuk membangun resort, tempat persinggahan, sekaligus kota kelas dunia yang ramah lingkungan.

"Dengan pengalaman pembangunan tersebut, pada proyek Lido kali ini melalui teknologi konsulting, kami akan berusaha melakukan yang terbaik demi menyukseskan representatif smart city Indonesia," jelasnya.

Perjanjian multilateral itu selain bertujuan untuk menjalankan proses desain dan perencanaan pembangunan smart infrastruktur di Lido juga menandai komitmen dari pihak Republik Korea untuk membantu pendanaan proyek Lido melalui project financing dengan skema multi-years repayment.

Nantinya Lido smart cityakan dikelola dengan canggih dan terintegrasi, mulai dari sumber daya energi, lingkungan, monitoring cuaca, hingga ke pengaturan rumah tangga seperti persediaan air, energi baik listrik maupun gas. Begitu juga dengan sistem lalu lintas, transportasi, manajemen pemerintahan dan perkotaan, semuanya menggunakan tekhnologi digital yang sudah terintegrasi.

Sekedar informasi, perusahaan yang digandeng perseroan untuk bekerja sama itu (KAIA) merupakan satu-satunya lembaga pemerintah Republik Korea yang telah menghasilkan perkembangan teknologi smart city di lebih dari 160 proyek dengan total investasi lebih dari Rp9 triliun.

Selain KAIA, juga turut serta INDAKO yang merupakan perusahaan yang mewakili badan usaha milik negara (BUMN) Republik Korea.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: