Bolivia dan Rusia Sepakat Bangun Laboratorium Penelitian Nuklir
WE Online, Jakarta - Pemerintah Bolivia telah menandatangani kesepakatan dengan Rusia untuk membangun sebuah laboratorium penelitian nuklir kelas dunia senilai US$ 300 juta.
"Sekarang kami dapat mengerjakan proyek-proyek kerja sama besar dengan Rusia, China, dan Eropa," ujar Presiden Bolivia Evo Morales usai penandatanganan dokumen kesepakatan seperti dikutip dari laman Channel NewsAsia di Jakarta, Sabtu (11/3/2016).
"Betapa menyenangkan menyambut beberapa mitra kerja yang datang ke Bolivia dengan menawarkan investasi dan kerja sama, bukannya agresi dan provokasi," ujar Morales menyinggung Amerika Serikat yang dianggapnya ingin meruntuhkan upaya pemerintah berhaluan kiri tersebut.
Pemerintah Bolivia bekerja sama dengan perusahaan pembangkit teknologi Rusia di El Alto yang akan berjalan selama empat tahun. Kerja sama tersebut mencakup komponen pada penelitian medis, keamanan pangan, dan penelitian nuklir. Sebuah lembaga negara baru akan bertanggung jawab atas proyek laboratorium tersebut.
Bulan lalu, kekalahan referendum yang diderita Morales membuat ia harus mundur dari jabatannya pada tahun 2020. Morales yang saat ini berusia 56 tahun merupakan pemimpin Bolivia telama sejak memperoleh kemerdekaan dari Spanyol pada tahun 1825.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement