Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangun Pabrik di Aceh, Semen Indonesia Gelontorkan Rp5 Triliun

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), akan membangun pabrik semen di Aceh. Dalam merealisasikan aksinya ini perseroan menggandeng PT Samana Citra Agung untuk membentuk perusahaan patungan atau joint venture company yang bergerak di bidang produksi semen dengan nama PT Semen Indonesia Aceh.

Direktur Utama Semen Indonesia Suparni mengatakan pabrik semen tersebut nantinya akan memiliki kapasitas sebesar tiga juta ton per tahun dan ini sebagai bentuk ekspansi pabrik semen baru guna memenuhi permintaan pasar.

"Proyeksi pertumbuhan permintaan semen di area pemasaran yang berdekatan dengan pabrik Semen Indonesia Aceh mencapai 6,5 persen pertahun dalam jangka panjang," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/3/2016).

Ia melanjutkan pabrik ini akan memenuhi kebutuhan semen di wilayah Sumatera khususnya Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Kepulauan Riau. Perseroan menilai bahwa daerah pantai timur Sumatera memiliki potensi pertumbuhan konsumsi semen yang tinggi.

"Jadi, pembangunan pabrik baru ini merupakan langkah tepat untuk mengantisipasi sekaligus memenuhi permintaan domestik," tambahnya.

Suparni mengungkapkan pembangunan Semen Indonesia Aceh akan dilakukan di atas lahan seluas 1.500 hektar yang berkedudukan di Kecamatan Batee dan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh.

"Proyek ini direncanakan dimulai 2016 dan diharapkan beroperasi 2020," terangnya.

Menurut Suparni, dalam proyek ini perseroan bersama Samana Citra Agung menginvestasikan dana sebesar Rp5 triliun untuk pendirian Semen Indonesia Aceh di mana Semen Indonesia menggenggam sebesar 87,5 persen saham.

"Dari Samana 12,5 persen, sisanya (87,5 persen) adalah dari Semen Indonesia," jelasnya.

Kemudian, untuk sumber dana Suparni menuturkan akan berasal dana kas internal serta pinjaman perbankan.

"Proyek itu karena mulai tahun ini, konstruksi mulai tahun depan. Bayar-bayar baru tahun depan. Proyek kebanyakan dari internal dari laba operasional sisanya bisa jadi perbankan. Dua proyek kami di Rembang dan Padang akan selesai. Jadi, proyek Aceh tidak ada proyek besar bersamaan dengan itu," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: