WE Online, London - Sadiq Khan sukses mencetak sejarah dengan menjadi wali kota Muslim pertama untuk kota London dengan mengalahkan kandidat dari Partai Konservatif, Jumat (6/5/2016).
Kemenangan Khan di London merupakan hadiah besar bagi Partai Buruh karena di sejumlah daerah Inggris yang lain, partai oposisi tersebut mengalami kekalahan. Di Skotlandia, mereka menempati urutan ketiga di belakang Partai National Rakyat Skotlandia dan Partai Konservatif.
Khan (45), yang tumbuh besar di perumahan khusus orang miskin di pusat kota London, menang melawan seorang anak milyader bernama Zac Goldsmith (41). Khan menang dengan selisih suara yang lebih ketat dari yang diperkirakan. Beberapa pihak menduga bahwa kampanye hitam yang menuding Khan sebagai tokoh ekstrimis dan anti-Yahudi telah banyak mengurangi suara untuknya.
Pria keturunan Pakistan ini akan menggantikan tokoh Konservatif, Boris Johnson, yang telah memimpin London selama delapan tahun. Johnson, yang sering menyerukan agar Inggris keluar dari Uni Eropa, diperkirakan akan menggantikan David Cameron sebagai pemimpin partai sekaligus maju sebagai calon perdana menteri dalam pemilu nasional.
Sebagai wali kota, Khan akan bertanggung jawab mengambil kebijakan di London untuk urusan transportasi, perumahan, dan lingkungan. Dia tidak berwenang untuk mengurus distrik finansial kota tersebut. Sejak awal masa kampanye, Khan selalu memimpin dalam sejumlah jajak pendapat meski lawannya, Goldsmith, selalu menuding dia sebagai tokoh radikal Muslim dan memberi "nafas" bagi ekstrimisme jika terpilih menjadi wali kota.
Khan sendiri membantah tudingan tersebut dengan menyatakan bahwa dia selalu melawan ekstrimisme sejak lahir. Partai Buruh menuding Goldsmith telah menggunakan kampanye hitam. Goldsmith sendiri berkilah bahwa dia hanya mengajukan pertanyaan yang wajar. Namun demikian, sejumlah pemilih yang diwawancara oleh Reuters justru menilai kampanye Goldsmith sebagai hal yang "menjijikkan dan hina."
Di sisi lain, Khan juga harus menjaga jarak dengan pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn, yang tengah mendapat kritik besar terkait isu anti-Semitisme. Corbyn memerintahkan penyelidikan terhadap Ken Livingston, yang juga merupakan kader Partai buruh dan mantan wali kota London, karena menyatakan bahwa Adolf Hitler mendukung Zionisme.
Muslim Asal Pakistan
Saiq menjelaskan keluarganya pindah ke London dari Pakistan di tahun 1960-an. Memilih karir sebagai pengacara hak azasi manusia, ia tercatat menangani kasus-kasus gugatan terhadap polisi, perselisihan kerja, hukum yang diskriminatif, dan kejahatan terhadap kelompok minoritas. Karir politik di tingkat nasional mulai dibangun pada tahun 2005 ketika ia memenangkan pemilu untuk Partai Buruh di daerah pemilihan Tooting.
Karir politik Sadiq cukup dibilang melejit bila bukan disebut "meledak" sebab di era Perdana Menteri Gordon Brown (2009), ia dipercaya menjadi Menteri Transportasi sekaligus muslim dan keturunan Asia pertama yang masuk ke dalam kabinet pemerintahan Inggris. Sadiq pun berhasil mempertahankan daerah pemilihannya di Tooting dalam pemilu 2010 dan 2015, meskipun tahun 2015 adalah masa sulit Partai Buruh.
Pemilu walikota London tahun ini membawa warna yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya karena seorang kandidat muslim di berbagai survei menunjukkan posisi yang sangat diunggulkan. Dukungan politik buat politisi Muslim disebut-sebut kian menguat terutama karena susunan demografi Kota London yang unik.
Satu dari tiap delapan warganya adalah penganut agama Islam. Dengan kata lain, 12,5 persen populasi London adalah pemilih potensial berbasis keagamaan untuk Sadiq. Selain itu, penduduk kulit putih keturunan Inggris di London hanya separuh dari total populasi.
"Saya ingin Muslim Inggris yang menaklukkan ekstremisme dan radikalisasi," ujar Sadiq seperti disitir dari laman ABC.
"Kita harus menjelaskan kepada masyarakat di negara dengan mayoritas Muslim bahwa saya adalah representasi Barat, dan bila mereka membenci Barat, berarti mereka membenci saya," tambah dia.
Tapi, "kartu agama" yang menjadi salah satu senjata politik sekaligus pencitraan Sadiq tidaklah elok bila terus-terusan diusung sebab pemilu bukan semata soal agama atau latar belakang kehidupan para kandidat. Pemilih akan memilih siapa yang menawarkan program kerja terbaik, solusi paling realistis buat tumpukan masalah mereka.
London masih menghadapi persoalan angka pengangguran yang tinggi yaitu sekitar 6,3 persen, setara dengan 291.000 orang di Februari 2016. Angka ini lebih buruk daripada kondisi nasional Inggris yaitu 5,1 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement