WE Online, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menilai gelaran Indonesia Banking Expo (IBEX) 2014 bisa menjadi sarana edukasi masyarakat untuk mengenal lebih jauh sektor perbankan yang berkontribusi besar terhadap perekonomian di Tanah Air.
"IBEX ini memiliki makna strategis sebagai sarana memperkenalkan inovasi dan pencapaian industri perbankan dalam pengelolaan uang masyarakat secara andal dan efisien," kata Agus saat pembukaan IBEX 2014 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (28/8/2014).
Agus menuturkan industri perbankan dapat memberikan kontribusi untuk mendorong substitusi impor melalui pembiayaan sektor tersebut yang dikelola secara efisien.
"Kami yakin perbankan akan memberikan kontribusi terbaik melalui dukungan pembiayaan kepada industri substitusi impor agar lebih bernilai tambah tinggi. Pembiayaan juga harus dilakukan secara efisien agar tidak malah membebani ekonomi," ujar Agus.
Ia juga mengajak industri perbankan untuk terus waspada dengan tantangan-tantangan baik internal maupun eksternal dengan mengelola keuangan secara baik sehingga tetap dapat memberikan kontribusi positif kendati ada gejolak perekonomian.
Salah satu tantangan dari dalam negeri sendiri adalah defisit transaksi berjalan. Hingga triwulan II-2014 neraca transaksi berjalan defisit sebesar 4,27 persen dari PDB, meski sedikit lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 4,4 persen dari PDB.
"Tidak apa-apa neraca transaksi berjalan masih defisit, tapi di tingkat yang sustainable di 2,5 persen. Kalau masih tinggi kita harus upayakan sehat," kata Agus.
Kegiatan IBEX keempat kalinya ini sendiri digelar pada 28-30 Agustus 2014. Tujuan utama yang diangkat kali ini adalah untuk mengajak masyarakat dan pelaku industri perbankan mendorong industri substitusi impor di dalam negeri. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
