Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPD Siap Jembatani Kerja Sama Bilateral Indonesia-Rusia

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - DPD RI siap menjembatani kerja sama bilateral Pemerintah Indonesia dengan Rusia dalam berbagai sektor seperti perdagangan, industri, dan militer. Kerja sama ini sangat mendesak mengingat hubungan kedua negara hanya mencapai 3,5 miliar dolar Amerika Serikat sehingga target kerja samanya harus ditingkatkan menjadi 10 miliar dolar AS.

Demikian hasil pertemuan antara Ketua DPD RI Irman Gusman dengan Menteri Perdagangan dan Industri Federasi Rusia Denis Manturov di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin (20/10/2014 ) lalu.

Menurut Irman Gusman, kerja sama perdagangan dengan Rusia dapat dilakukan dengan cara menambah kuota pembelian bahan bakar minyak dari Rusia. Dalam soal pengadaan BBM, Indonesia harus memanfaatkan momentum hubungan dengan Rusia sehingga tak lagi bergantung pada negara-negara Timur Tengah.

Sedangkan, dalam bidang militer Indonesia memiliki anggaran sebesar Rp 80 triliun untuk pembelian alusista (alat utama sistem persenjataan) seperti tank Leopard, Sukhoi, jet tempur, dan lain-lain. Berkaitan dengan itu, Ketua DPD mengusulkan agar diupayakan peningkatan nilai tambahnya sehingga apabila Indonesia membeli pesawat Sukhoi seyogyanya untuk sayap pesawat tersebut dibuat di Indonesia.

"Jika Indonesia membeli kapal selam, mesin dibeli di Rusia, partisi atau spare part dari kapal selam tersebut harus ada yang dibuat di Indonesia," kata Irman.

Sementara itu, Menteri Perdagangan dan Industri Federasi Rusia Denis Manturov menyambut baik dengan adanya peningkatan nilai tambah dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Rusia. Menurutnya, selain peningkatan kerja sama di bidang ekonomi dengan Indonesia, pemerintah Rusia berminat untuk melakukan kerja sama di sektor pertambangan.

Peluang kerja sama tersebut sangat terbuka khususnya dalam meningkatkan industri di bidang nikel yang akan membawa kemajuan di masa depan.

"Pemerintah Rusia juga mengharapkan bahwa pihak Indonesia dapat menjual produk-produk pertanian, terutama pasokan bahan-bahan makanan ke Rusia, karena pasokan bahan-bahan makanan ke Rusia dari Eropa telah dihentikan," tambah Manturov.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: