WE Online, Jakarta - Mendikbud Anies Baswedan mengatakan tantangan bagi ilmuwan di masa mendatang adalah ditarik dalam proses pengambilan keputusan (birokrasi) sehingga lebih banyak waktu tercurah untuk proses itu.
"Itu yang kadang menjauhkan ilmuwan dari kajian secara mendalam dalam pengembangan ilmu pengetahuan," kata Anies Baswedan dalam sambutan mewakili Presiden Jokowi dalam acara pengukuhan pendiri Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di kediaman Presiden ketiga RI BJ Habibie di Jakarta Minggu (24/5/2015) malam.
Ia menyebutkan saat ini banyak ilmuwan yang ditempatkan di birokrasi dan menghabiskan waktunya di birokrasi. Ia mengharapkan makin banyak generasi muda yang bisa masuk di AIPI. "Syarat masuk memang agak ketat sehingga ini menjadi sesuatu yang elit tapi saya harap bukan eksklusif, mudah-mudahan makin banyak anak muda berkiprah di AIPI," katanya.
Ia juga menyampaikan selamat atas pengukuhan tiga pendiri AIPI yaitu BJ Habibie, Samaun Samadikun dan Fuad Hassan. Juga atas pengukuhan anggota baru AIPI. Ia menyebutkan AIPI berperan penting memajukan Indonesia seperti dalam penyusunan kurikulum pendidikan.
"AIPI membuat kajian terkait evaluasi kurikulum dan itu jadi acuan penting bagi kami karena yang diajarkan kepada generasi masa depan tetap spirit scientnya," katanya.
Sementara itu Ketua AIPI Sangkot Marzuki mengatakan momentum HUT AIPI ke-25 merupakan saat yang tepat untuk mengukuhkan tiga pendiri akademi itu. "Sudah seharusnya kita menempatkan sejarah dan jasa-jasa ketiga tokoh itu di tempat yang seharusnya," kata Sangkot.
Dalam acara itu dikukuhkan pula 10 orang AIPI Jubilee member yang dinyatakan terpilih setelah proses perhitungan suara pada 14 April 2015. Mereka adalaj Hendra Gunawan. Muladno, Djoko Tjahjono Iskandar, Endang Sukara. Selain itu Armida Salsiah Alisjahbana, Dewi Fortuna Anwar, Ramlan Surbakti dan Yudi Latif. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Advertisement
