Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menhub Minta Antisipasi Lonjakan Arus Balik

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta kepada Organisasi Angkutan Darat (Organda) untuk mengantisipasi lonjakan arus balik mengingat banyaknya program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta.

Hal itu dikatakan Menhub Jonan saat meninjau Posko Koordinasi Monitoring Angkutan Lebaran di Lantai VII Gedung Cipta Kantor Kementerian Perhubungan, belum lama ini.

"Program mudik gratis hanya memfasilitasi perjalanan mudik ke kampung halaman saja, tanpa menyediakan angkutan untuk kembali ke Jakarta. Bagi yang belum mengantisipasinya dengan membeli tiket kereta api atau pesawat, tentu angkutan jalan raya menjadi solusi. Peningkatan pemudik yang menggunakan bus diprediksi akan terjadi mulai tanggal 21 Juli hingga 26 Juli mendatang," ungkap Jonan seperti dilansir laman Kemenhub di Jakarta.

Dia menambahkan pihaknya mencatat setidaknya ada 200 ribu penumpang yang mengikuti program mudik gratis yang disediakan oleh sejumlah instansi. Dari angka tersebut, 40 ribu kursi disediakan oleh instansi pemerintah, 78 ribu kursi oleh BUMN, dan sisanya oleh instansi swasta.

"Kecuali yang dilakukan pemerintah, banyak juga di luar itu tidak termasuk (angkutan) baliknya. Dia baliknya naik apa? Ya pasti naik bus. Jadi banyak terminal, misal Semarang, Kutoarjo, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Tuban, banyak dipenuhi, dan Jabar bagian selatan arah Bandung. Karena mudik gratis tidak termasuk arus balik. Ini yang perlu diantisipasi," jelas Menhub.

Menhub menyebutkan berbeda dengan angkutan kereta api atau pesawat yang puncak arus mudik dan balik bisa terpantau jelas melalui penjualan tiket, angkutan jalan raya sulit untuk diprediksi kapan puncak arus balik secara pasti.

Mengantisipasi hal ini, dia berniat mendesak Organda dan Pelni untuk membenahi sistem pembelian tiket bus dan kapal. Ke depannya, kedua moda transportasi ini akan bisa dibeli tiketnya dengan sistem online. Artinya, jauh-jauh hari pemudik sudah bisa memesan tiket bus maupun kapal. Jonan meyakini bahwa dengan sistem ini nantinya maka pemudik bisa terpantau dengan baik.

"Jadi orang kalau naik kapal bisa beli di agen. Selama ini orang ke pelabuhan kalau tidak dapat tiket harus tunggu beberapa hari. Pelabuhan Tanjung Mas dan Makassar bisa terasa arus balik ada puncaknya karena sebagian tidak bisa diestimasi. Ini buruk sekali harus diubah tahun depan," paparnya.

Berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan, secara normal 164.670 unit kendaraan baik roda dua ataupun empat masuk Jabodetabek setiap harinya. Namun, pada H+2 Lebaran kemarin baru ada 40.392 unit kendaraan yang tercatat. Angka ini turun dibanding arus balik tahun lalu sebanyak 184.069 unit kendaraan yang masuk Jabodetabek pada H+2.

Sedangkan, catatan oleh 83 terminal di 24 provinsi menyebutkan bahwa hingga H+2 terdapat 5.885 unit bus diberangkatkan dan 5.938 unit bus datang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: