Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

JK: Rencana Pemerintah Jangan Disimpan di Lemari

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla ingin rencana pemerintah yang telah digodok dan dibahas oleh berbagai pihak di daerah jangan hanya disimpan di dalam laci kantor-kantor pemerintah, tetapi benar-benar digunakan dan diterapkan.

"Dulu saya tiga kali menjadi wakil MPR dan berdebat tentang GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara), tetapi hasilnya tersimpan di lemari," kata Wapres di Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Rabu (29/7/2015).

Untuk itu, ujar Jusuf Kalla, pada masa sekarang ini ia tidak ingin agar rencana pemerintah seperti dalam Rencana Pemerintah Jangka Menengah atau yang dihasilkan dalam Musyawarah Regional Pembangunan menjadi tersia-siakan.

Wapres menginginkan agar bagaimana semua hal itu dapat terimplementasi dengan perencanaan dan rancang bangun yang baik. Kalla mencontohkan, bila ingin membangun jalan maka harus dipikirkan juga detilnya seperti bagaimana dampak ekonomi serta dampak sosialnya. "Kesimpulannya semua itu butuh kerja keras, fokus dan detail," tukasnya.

Sementara itu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas sedang menunggu peraturan presiden mengenai penambahan sejumlah wewenang baru, di antaranya wewenang dalam memeriksa program dan proyek serta alokasi anggarannya yang dicantumkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Satu wewenang baru lagi yang akan dimilki Bappenas adalah memastikan persiapan program dan proyek-proyek pemerintah.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago menyatakan, menyediakan infrastruktur yang memadai bukan hal mudah karena sejumlah persoalan seperti adanya kesenjangan pembiayaan antara anggaran negara dan biaya yang dibutuhkan.

"Kami sadar menyediakan infrastruktur yang memadai bukanlah hal yang mudah, karena sejumlah masalah seperti biaya logistik yang tinggi," kata Andrinof Chaniago dalam acara penutupan UK-Indonesia Business Forum di Jakarta, Selasa (28/7/2015).

Namun, menurut Andrinof, pihak Republik Indonesia memiliki keyakinan yang tinggi untuk mengundang sejumlah mitra guna digandeng dalam pembiayaan anggaran pembangunan di Tanah Air.

Hal itu, ujar dia, karena Indonesia pertama merupakan salah satu pasar besar di dunia dengan populasi lebih dari 250 juta orang. Selain itu, lanjutnya, Indonesia memiliki banyak sumber daya alam baik gas, batu bara, emas dan juga sumber daya alam di dalam lautan.

"Karena itu kita punya keyakinan tinggi untuk menempatkan target tinggi untuk pertumbuhan ekonomi 2016," ucapnya.

Kepala Bappenas juga mengemukakan, pemerintah dalam lima tahun berikut akan fokus kepada sejumlah bidang seperti SDM, upaya mempromosikan kesetaraan, kedaulatan energi, maritim, pariwisata dan industri. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: