Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perluas Cakupan Wirausaha Baru, Bank Mandiri Gandeng Hipmi

Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai wujud corporate social responsibility (CSR) atau tanggungjawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan, Bank Mandiri terus mengembangkan program wirausaha mandiri yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu. Untuk semakin memperluas cakupan wirausahawan baru, Bank Mandiri menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).

Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan, jumlah wirausahawan di Indonesia masih sangat kecil, hanya 1,6% dari jumlah penduduk yang ada, atau sekitar 4 juta. Jumlah tersebut sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Idealnya dengan jumlah penduduk yangebih dari 250 juta jiwa Indonesia punya 3% wirausahawan, atau 7,4 juta.

Upaya peningkatan wirausahawan menurut Kartika sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan perbankan. Dengan semakin banyaknya wirausahawan, maka akan semakin banyak mitra yang bekerjasama dengan bank untuk memutarkan uang.

"Kalau di Indonesia tidak ada pengusaha baru maka perbankan akan berhenti," katanya.

Di Bank Mandiri sendiri, memiliki program andalan berupa Mandiri Inkubator Bisnis. Yakni wadah untuk mengembangkan potensi para pengusaha muda dengan pengembangan bisnis secara komprehensif, khususnya terkait inovasi teknologi untuk memfasilitasi layanan keuangan.

Hingga saat ini tercatat sudah ada 44 startup yang merupakan finalis Wirausahawan Muda Mandiri (WMM) bidang digital, finalis Mandiri Hackathon dan anggota Hipmi Perguruan Tinggi yang akan ikut dalam kegiatan MIB tersebut.

"Upaya meningkatkan kelas dibuat lebih terpadu, dengan demikian pengusaha yang dikembangkan akan naik kelas," jelas Kartika.

Pertumbuhan startup Indonesia, di bidang fintech misalnya, merupakan yang kedua terbesar di ASEAN setelah Singapura. Hal ini mendorong optimisme bahwa ke depan, startup Indonesia dapat tumbuh lebih pesat lagi dan dapat merangsang kreativitas generasi muda menciptakan produk dan jasa yang out of the box sehingga dapat menggerakkan roda ekonomi lebih cepat lagi.

Menurut Kartika, seluruh peserta akan memperoleh pembekalan berupa kurikulum Mandiri Digital Incubator selama enam bulan yang akan membantu pelaku usaha perintis (startup) dalam menggali potensi dari bisnis fintech dan digital banking.

Pada kurikulum ini, peserta akan mendapatkan teori dan aplikasi terkait pemahaman dan kemampuan teknis dalam mengelola bisnis, kedisiplinan dalam mengeksekusi rencana bisnis serta kemampuan dalam menganalisa strategi dan peluang pengembangan bisnis

Dalam pelaksanaan pembekalan tersebut, jelas Kartika, Bank Mandiri bersinergi dengan perusahaan anak, Mandiri Capital Indonesia, konsultan pengembangan startup digital Indigo Telkom Indonesia dan konsultan pengembangan bisnis ActionCoach.

"Dalam kegiatan ini, kami ingin melibatkan Mandiri Capital Indonesia dari sejak awal sehingga MCI dapat terus memberikan pendamping dan dukungan secara berkelanjutan," jelasnya.

Pada akhir masa inkubator, tambah Kartika, seluruh peserta akan diwajibkan mempresentasikan rencana pengembangan bisnis kepada calon investor (venture capital). Harapannya, pascainkubasi para peserta akan memiliki visi dan orientasi bisnis yang lebih spesifik sehingga dapat segera memperoleh pembiayaan dari venture capital untuk diimplementasikan di masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: