Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Dunia Mundur Dari 50 Dolar AS Per Barel

Warta Ekonomi, New York -

Harga minyak dunia turun tajam pada Kamis (Jumat pagi WIB, 1/7/2016), mundur dari 50 dolar AS per barel karena aksi ambil untung setelah dua hari menguat dan berkurangnya kekhawatiran tentang gangguan pasokan di Nigeria dan Norwegia.

Para analis mengatakan beberapa pedagang minyak merealisasikan keuntungan mereka setelah dua hari reli pada Selasa dan Rabu, menyusul penurunan besar dalam harga minyak setelah warga Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa.

Minyak juga tertekan oleh kenaikan dolar setelah Gubernur Bank Sentral Inggris (Bank of England/BoE) Mark Carney mengisyaratkan kemungkinan stimulus moneter musim panas ini, akibat hantaman ekonomi dari Brexit. Dolar yang lebih kuat melemahkan permintaan minyak dan komoditas yang dijual dalam mata uang AS di pasar internasional.

"Setelah beberapa hari reli merajalela, minyak mentah bergerak lebih rendah lagi di tengah dolar yang lebih kuat," kata analis ClipperData, Matt Smith.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus turun 1,55 dolar AS menjadi berakhir di 48,33 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentarh Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, patokan global, turun 93 sen menjadi menetap di 49,68 dolar AS per barel dibandingkan penutupan Rabu, di perdagangan London.

Analis juga menunjuk berkurangnya kekhawatiran tentang pemogokan di ladang-ladang minyak Norwegia dan harapan produksi yang lebih tinggi di Nigeria.

Goldman Sachs mengutip pengumuman oleh pemerintah Nigeria tentang 30 hari gencatan senjata pada serangan ke ladang minyak. Serangan-serangan seperti ini telah memukul tajam produksi minyak di eksportir minyak Afrika tersebut.

"Sebuah normalisasi dalam produksi, sekalipun selama beberapa bulan lagi, akan menciptakan risiko penurunan" untuk harga minyak, kata Goldman.

Harga minyak mentah telah naik tajam pada Rabu (29/6), karena data pemerintah menunjukkan persediaan minyak mentah AS telah turun untuk minggu keenam berturut-turut.

Badan Informasi Energi AS mengatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu bahwa persediaan minyak mentah AS turun 4,1 juta barel menjadi 526,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 24 Juni. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: