Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNPB: Asap Kebakaran Hutan di Riau Sudah Mencapai Singapura

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Jakarta -

Titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau makin bertambah dan cakupannya semakin meluas. Adapun, asap kebakaran hutan dan lahan di Riau mulai terbawa angin ke arah timur-tenggara-timur laut hingga mencapai Singapura.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa berdasarkan pantuan udara dan satgas darat, titik panas kebakaran hutan dan lahan banyak ditemukan di Kabupaten Rokan Hilir, seperti di daerah Pujud dan Bagan Sinembah. Selain itu kebakaran hutan dan lahan juga terdapat di Bengkalis, Kampar, Rokan Hulu, dan Dumai.

"Pantauan satelit dari Lapan melaporkan ada 17 titik di Riau pada Jumat pagi (26/8/2016), sedangkan dari Posko Satgas Terpadu Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau melaporkan terdapat 67 hotspot di Riau dengan tingkat kepercayaan lebih dari 50 persen yaitu di Rokan Hilir 44, Bengkalis 17, Siak empat, dan Rokan Hulu dua pada Jumat pagi (26/8/2016)," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (27/8/2016).

Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan bahwa berdasarkan analisis sebaran hotspot, arah angin, sebaran asap dari satelit, dan kualitas udara menunjukkan bahwa asap kebakaran hutan dan lahan di Riau terbawa angin ke arah timur-tenggara-timur laut hingga mencapai Singapura.

"Konsentrasi asap terpantau masih cukup tipis. Arah angin di atmosfer Riau dominan bergerak dari barat-barat laut ke arah timur-tenggara yang kemudian di sekitar barat Singapura mengarah ke timur laut. Ini adalah pola pergerakan angin pada musim kemarau di Riau yang selalu dikhawatirkan membawa asap dari Riau ke Singapura seperti halnya pada tahun sebelumnya seperti saat kebakaran hutan dan lahan tahun 2013, 2014, dan 2015," ujarnya.

Ia menjelaskan analisis citra satelit Himawari dari BMKG menunjukkan sebaran asap di Riau menyebar ke timur pada hari Jumat (26/8/2016) pukul 12.40 WIB dan 14.20 WIB.

Begitu pula analisis dari citra satelit Modis dari NASA juga menunjukkan sebaran asap kebakaran hutan dan lahan di Riau telah menjangkau wilayah di Riau dengan konsentrasi yang tipis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bau asap kebakaran hutan dan lahan yang dirasakan oleh masyarakat Singapura seperti halnya yang dimuat banyak media bersumber dari kebakaran hutan dan lahan dari Riau. Di Jambi tidak terdeteksi hotspot, sedangkan di Sumatera Selatan hanya ada dua hotpsot," paparnya.

Disampaikan, kualitas udara di Singapura untuk PM10 masih tergolong baik (good), sedangkan untuk PM2,5 sudah tidak sehat (unhealthy).

"Terukur kualitas udara PM2,5 di beberapa wilayah di Singapura berkisar antara 215-217 psi yang artinya tidak sehat pada Jumat (26/8/2016) pukul 13.00 WIB. Udara dikatakan sehat jiwa PM2.5 berkisar 65-88 psi, baik (89-100 psi), sedang (101-200 psi), dan tidak sehat (151-250 psi)," sebutnya.

Sutopo mengatakan upaya pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau terus dilakukan. Sebanyak 7.200 personil satgas darat dan satgas udara, imbuhnya, dikerahkan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan.

"BNPB mengerahkan tiga helikopter water bombing, dua pesawat air tractor water bombing, dan satu pesawat Casa untuk hujan buatan. Sebanyak 21,7 juta air sudah dijatuhkan dari udara untuk memadamkan api kebakaran hutan dan lahan di Riau. Begitu juga 40 ton garam dapur (NaCl) telah ditaburkan ke awan-awan untuk dijatuhkan menjadi hujan. Ribuan sekat kanal, embung dan sumur telah dibangun untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: