Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kaleidoskop Bencana, BNPB: Jabar Paling Tinggi di 2023

Kaleidoskop Bencana, BNPB: Jabar Paling Tinggi di 2023 Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto baru saja merilis informasi terbaru terkait jumlah bencana di Indonesia sepanjang tahun 2023.

Menurutnya, Indonesia memang dikenal menjadi satu dari 35 negara dengan potensi resiko bencana paling tinggi di dunia. Bahkan, selalu dalam jumlah ribuan setiap tahunnya. 

Baca Juga: Kepala BNPB Doni Monardo Meninggal Dunia, Menko PMK Muhadjir Kenang Sosoknya

“Di 2022 ada 3000 (bencana) gitu ya, itu memang ribuan terus di 2023 BNPB mencatat lebih tinggi lagi ada 4940 bencana,” ungkapnya saat berada di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (12/1/2023).

Suharyanto menambahkan, bencana di Indonesia sepanjang tahun 2023 didominasi oleh hidrometrologi basah, seperti hujan dan tanah longsor di sejumlah daerah terutama di Provinsi Jawa Barat dengan total 753 kejadian bencana.

“Kejadian (bencana) paling banyak ternyata Jawa Barat ini paling tinggi. Kenapa Jawa Barat ya mungkin karena daerahnya juga sedemikian rupa, jumlah penduduknya juga paling banyak sehingga kami mencatat Provinsi Jawa Barat, kalau lihat kabupatennya ternyata juga kabupaten yang ada di Jawa Barat yang tertinggi yaitu Bogor,” kata dia.

Untuk diketahui, berdasarkan data BNPB, catatan bencana sepanjang tahun 2023 meliputi gempa bumi 31 kejadian, erupsi gunung api 4, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 1.082 kejadian, banjir 1.170 kejadian, cuaca ekstrem 1.155, tanah longsor 579 kejadian, kekeringan 168 kejadian, dan gelombang pasang & abrasi 31 kejadian.

Sementara, jumlah korban meninggal bencana sepanjang 2023 adalah 267 jiwa, 33 hilang, 9.002.975 menderita dan mengungsi, serta 5.785 luka-luka.

Berdasarkan jumlah tersebut, Suharyanto mengatakan sejumlah bencana yang terjadi khususnya banjir dan longsor secara kuantitas tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah kerusakan yang dialami oleh msyarakat terdampak. Artinya, masyarakat saat ini dinilai semakin baik dalam hal kesadaran penanganan bencana.

Baca Juga: Libur Akhir Tahun, DPR Minta Pemerintah Waspadai Potensi Bencana Alam

“Sudah semakin bagus lah (kesadarannya) dilihat dari dampaknya, baik terkait rumah (rusak) kemudian juga kalau data kami dari yang meninggal atau hilang ini juga ada penurunan,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: