Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hilirisasi Sektor Perikanan Jadi Antisipasi Penyelundupan Lobster

Hilirisasi Sektor Perikanan Jadi Antisipasi Penyelundupan Lobster Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu solusi guna mengatasi penyelundupan benih lobster adalah dengan menggalakkan hilirisasi sektor perikanan di Tanah Air sehingga menekan keinginan para pedagang untuk menjualnya ke luar negeri guna mendapatkan laba lebih.

"Penyelundupan terjadi dikarenakan minimnya kepastian usaha, sarana dan prasarana pendukung budi daya lobster di dalam negeri, serta belum terhubungnya budi daya lobster dari hulu ke hilir, sehingga mereka lebih memilih mengekspor lobster ke luar negeri," kata Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Abdul Halim di Jakarta, Kamis (27/10/2016).

Menurut Abdul Halim, beragam kondisi yang menyuburkan iklim penyelundupan itu juga diperparah dengan tidak adanya insentif dan fasilitasi dari pemerintah mengenai hal tersebut.

Dia mengingatkan praktik penyelundupan yang terjadi di sektor kelautan dan perikanan tidak hanya dalam budi daya lobster, namun disinyalir juga ada di sejumlah komoditas lainnya.

"Ada dua pertimbangan yang dilakukan oleh para penyelundup, yaitu pertama secara bisnis lebih menguntungkan, dan kedua tidak ada kepastian usaha di dalam negeri," ucap Sekjen Kiara.

Untuk itu, ujar dia, Menteri Kelautan dan Perikanan mesti memfasilitasi ketersediaan sarana dan prasarana pen dukung budidaya lobster di dalam negeri dan melakukan pendampingan secara berkala.

Selain itu, lanjutnya, harus pula untuk menyambungkan aktivitas di hulu dan hilirnya sehingga lebih menguntungkan secara ekonomis.

Sebelumnya, Pemerintah dengan melakukan operasi gabungan Bareskrim Polri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan, berhasil menggagalkan penyelundupan benih lobster di 13 tempat.

"Kepolisian, KKP dan Kementerian Keuangan berhasil mengagalkan penyelundupan 404.385 ekor benih lobster yang diperkirakan berpotensi merugikan negara senilai Rp33,159 miliar," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam konferensi pers bersama di Gedung Mina Bahari (GMB) IV, Jakarta, Rabu (26/10).

Susi Pudjiastuti memaparkan, penindakan terhadap jaringan sindikat penyelundupan benih lobster dilakukan di 13 tempat kejadian perkara (TKP) di lima tempat, yaitu di Batam, Bandara Soekarno-Hatta, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kamal, wilayah Tangerang, dan wilayah Jakarta Barat, selama periode 24-30 September 2016.

Menteri Kelautan dan Perikanan mengapresiasi hasil kerja sama lintas sektoral yang dilakukan oleh pihaknya, Kementerian Keuangan, dan Polri, serta koordinasi antarlembaga tersebut juga harus semakin diperkuat.

Untuk itu, ujar dia, diperlukan pula untuk saling konsolidasi satu sama lain serta mengesampingkan egosektoral demi menyelamatkan kerugian negara akibat penyelundupan. "Potensi kerugian yang berhasil diselamatkan dari penyelundupan di laut sepanjang tahun ini hampir mencapai Rp800 miliar," tuturnya.

Senada dengan Susi, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan upaya penggagalan penyelundupan benih lobster itu menunjukkan kerja sama yang kuat dan komitmen di dalam mencegah penyelundupan sektor kelautan dan perikanan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: