Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Davos 2017: Trump, China dan Brexit Jadi Sorotan

Davos 2017: Trump, China dan Brexit Jadi Sorotan Kredit Foto: Slate.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkara ekonomi? China, Donald Trump dan Brexit akan tampil mendominasi pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos. Xi Jinping akan menjadi presiden China pertama yang menghadiri pertemuan pemimpin bisnis di pengunungan Alpen, Swiss sejak 47 tahun. Xi akan membela habis-habisan free trade dalam pidato pembukaan pada Selasa (17/1) besok.

Perdana Menteri, Inggris Theresa May diperkirakan akan bertemu Xi Jinping, Selasa besok. Rencana May akan melakukan wisata ski usai berpidato memberikan penjelasan detail tentang rencana Brexit. Pada Jumat (20/1) Kanselir Inggris, Philip Hammond juga akan menjelasakan masa depan terkait hubungan Inggris dan Uni Eropa pasca Brexit.

Trump kabarnya tidak akan hadir pada pertemuan tersebut, namun akan diwakili oleh penasehat keuangannya, Anthony Scaramucci.? Scaramucci akan memberikan penjelasan terkait rencana ekonomi Trump.

Perlu tahu saja, Trump telah mengancam menaikan tarif barang impor dari China, produksi mobil di Meksiko, bahkan mengancam korporasi-korporasi besar.

Pebisnis China merupakan delegasi terbesar dalam pertemuan ekonomi bergengsi kali ini. Penampilan mereka tampak ingin memperlihatkan China sebagai pemimpin dunia. Para rombongan itu termasuk pebisnis gaek Jack Ma, pendiri e-commerce Alibaba dan konglomerat properti Wang Jianlin, pendiri Dalian Wanda.

Xi akan memberikan pandangan tentang globalisasi ekonomi untuk menuju inklusivitas yang lebih besar,? kata Wakil Menteri Luar Negeri China, Li Baodong seperti dikutip BBC di Jakarta, Senin (16/1/2017).

Meski terlihat jelas permusuhan China dan Amerika Serikat, Xi mengatakan ia telah berkomunikasi dengan tim Donald Trump dan mereka akan bertemu pada pertemuan di Davos.

Kehadiran Xi Jinping disambut baik oleh pendiri WEF, Kalus Schwab. Ia berharap China dapat menunjukan peran yang responsif dan bertanggung jawab sebagai pemimpin dunia. Kepemimpinan responsif dan bertanggung jawab adalah tema pada pertemuan tahun ini setelah setahun peristiwa dramatik termasuk referendum Brexit dan pemilu AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: