Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Distribusi BBM ke Daerah Masih Terkendala Infrastruktur

Distribusi BBM ke Daerah Masih Terkendala Infrastruktur Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Pontianak -

PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalimantan menyatakan, distribusi bahan bakar minyak ke sejumlah daerah pedalaman maupun perbatasan Kalimantan Barat, biasanya masih terkendala infrastruktur.

"Seperti untuk distribusi BBM dari Depot Pontianak ke Depot Sintang yang mengandalkan jalur air. Tetapi kalau air sungai sedang surut maka menggunakan jalur darat dengan kapasitas terbatas," kata Sales Executive Retail VII Pertamina, Andi Reza Ramadhan saat dihubungi di Sintang, Senin (23/1/2017).

Ia menjelaskan, distribusi BBM menggunakan jalur sungai dari Depot Pontianak ke Depot Sintang sekitar 600 ribu kiloliter/trip, sementara kalau menggunakan jalur darat sangat terbatas.

Andi menambahkan, distribusi BBM kalau menggunakan mobil tangki, yakni sekitar delapan hingga 16 KL, dan waktu tempuhnya juga sangat jauh, yakni belasan jam sehingga sangat tidak efisien.

"Ada lima kabupaten di Kalbar yang distribusi BBM-nya masih terkendala infrastruktur, yakni Kabupaten Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, Sekadau, dan Sanggau," ungkapnya.

Sebelumnya, Communication and Relation Marketing Operation Region (MOR) VI Pertamina Kalimantan, Bagja Mahendra mencatat permintaan bahan bakar minyak jenis premium di Kalbar menurun enam persen dari 556 ribu kiloliter menjadi 524 ribu kiloliter pada 2016.

Menurut dia, hanya untuk jenis premium yang mengalami penurunan, sementara untuk BBM jenis pertalite naik sebesar 98 persen atau sebesar 63 ribu KL; kemudian pertamax naik sebesar 12 persen atau sebesar 7 ribu KL.

"Kemudian BBM jenis solar PSO juga naik sebesar sembilan persen atau sebesar 257 ribu KL, dan dexilte pemakaiannya sebanyak 1.315 KL sepanjang 2016," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: