Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BBC, CNN, dan New York Times Dilarang Ikut Jumpa Pers di Gedung Putih

BBC, CNN, dan New York Times Dilarang Ikut Jumpa Pers di Gedung Putih Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gedung Putih melarang sejumlah media internasional terkemuka untuk menghadiri sebuah jumpa pers informal.

BBC, CNN, New York Times, dan beberapa media lainnya tidak diperbolehkan mengikuti arahan pers ini, tanpa diberikan alasan. Hal ini memicu protes dari beberapa media yang kemudian memboikot acara tersebut.

Peristiwa ini terjadi beberapa jam setelah Presiden Donald Trump melontarkan serangan lagi pada media dalam pidatonya dengan mengatakan bahwa "berita palsu" adalah "musuh rakyat". Trump sebelumnya telah mengecam secara khusus CNN dan New York Times.

Laporan media terbaru yang menuding seorang pejabat kampanye Trump melakukan kontak dengan pejabat intelijen Rusia telah membuat jengkel sang presiden. Tak lama setelah pidato Trump, sejumlah organisasi media tertentu diundang ke kantor Sekretaris Pers Sean Spicer untuk suatu acara pers tak resmi, atau "kumpul-kumpul".

Mereka yang diizinkan masuk ke dalam ruang antara lain ABC, Fox News, Breitbart News, Reuters, dan Washington Times. Politico, Buzzfeed, dan Daily Mail juga diizinkan ikut, namun CNN adalah satu-satunya jaringan televisi utama AS yang ditolak masuk.

"Ini perkembangan yang tak bisa diterima dari Gedung Putih Trump. Rupanya ini cara mereka membalas ketika Anda melaporkan fakta yang mereka tak sukai. Tapi, kami akan tetap melakukan pelaporan," kata CNN dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Minggu (26/2/2017).

Sejumlah media seperti Associated Press, USA Today, dan majalah Time melakukan protes pelarangan tersebut dengan tidak bersedia menghadiri acara.

Redaktur Washington Post mengatakan, andai mereka tahu pelarangan itu, wartawan mereka juga akan ikut memboikot. Kepala biro BBC di Washington Paul Danahar mengatakan BBC memiliki perwakilan di setiap acara harian Gedung Putih dan tidak jelas mengapa mereka dilarang ikut dalam sesi Jumat itu.

Redaktur eksekutif New York Times Dean Baquet mengatakan ini pertama kalinya terjadi pengecualian seperti itu terjadi dalam sejarah surat kabar mereka.

Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan mereka mengundang suatu kelompok yang mencakup semua wartawan di press pool yang bisa berbagi informasi dengan wartawan lainnya

"Kami memutuskan untuk menambahkan sejumlah orang di luar pool itu. Tidak lebih dari itu," kata Sarah Sanders.

Asosiasi Wartawan Gedung Putih mengatakan mereka "memprotes keras" cara?Gedung Putih menangani arahan pers itu. Dalam acara yang melarang kehadiran BBC dan lain-lain itu, Spicer membahas laporan bahwa Kepala Staf Gedung Putih Reince Priebus telah meminta FBI untuk secara terbuka membantah laporan media tentang kontak antara pejabat kampanye Trump dengan pejabat Moskow.

Spicer mengatakan Priebus tak punya banyak pilihan dalam mencari bantuan untuk membantah apa yang dikatakan Spicer sebagai laporan yang tidak akurat, namun FBI tidak mengeluarkan pernyataan yang diminta itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: