Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Raja Salman Bangun Sekolah Bahasa Arab di Makassar

Raja Salman Bangun Sekolah Bahasa Arab di Makassar Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al-Saud, tidak hanya dirasakan di kota-kota yang dikunjungi pimpinan Timur Tengah tersebut. Makassar, Sulsel, juga ikut kecipratan. Kota Daeng menjadi satu dari tiga kota yang direncanakan mendapatkan bantuan untuk pendirian sekolah bahasa Arab setingkat perguruan tinggi. Selain Makassar, sekolah serupa akan dibangun di Kota Medan dan Kota Surabaya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel Abdul Wahid Thahir mengaku bersyukur atas bantuan Raja Salman. Namun, pihaknya masih menunggu informasi pasti dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI.

"Tentunya kami sangat bersyukur karena yang menjadi kendala pada institusi pendidikan yakni keberadaan laboratorium bahasa Arab," kata Wahid, di Makassar, Rabu (1/3/2017).

Wahid menuturkan pihaknya menunggu kepastian terkait pembangunan sekolah bahasa Arab itu, apakah penunjukkannya diserahkan ke pusat atau daerah. Bila dipercayakan ke daerah untuk menunjuk lokasi, Kemenag Sulsel mengklaim memiliki banyak pondok pesantren maupun madrasah yang memiliki lahan luas. Lahan kosong tersebut, lanjut dia, bisa dimanfaatkan untuk pembangunan sekolah yang diinginkan Raja Salman.

"Untuk (bantuan) sekolah itu, saya mau melihat dulu bagaimana perkembangannya, apakah langsung ditentukan dari pusat atau diserahkan ke kami di daerah untuk menentukan (lokasi). Kemenag Sulsel sendiri memiliki pondok pesantren dan madrasah yang memiliki lahan luas dan memang membutuhkan (bantuan) itu," tutur Wahid.?

Berdasarkan data yang dihimpun Warta Ekonomi, jumlah madrasah di Sulsel berkisar 1.368. Ironisnya, hanya sekitar 7 persen yang berstatus negeri. Adapun jumlah pengajar masih timpang antara di kota besar dan daerah terpencil.

"Untuk madrasah negeri, tiap penerimaan, terpaksa harus menolak siswa baru karena memang jumlahnya yang masih minim. Madrasah di Sulsel hampir 97 persen itu swasta," ucap dia.

Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi menyampaikan rencana membangun tiga lembaga setingkat perguruan tinggi di Makasar, Surabaya dan Medan.

"Rencana pendirian tiga sekolah ini hanya untuk pengembangan bahasa Arab. Jadi tidak ada kaitan dengan hal lain selain pendidikan bahasa Arab," ucap dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: