Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantul Harap Teknologi Tanam Tarik Minat Generasi Muda

Bantul Harap Teknologi Tanam Tarik Minat Generasi Muda Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Bantul -

Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan teknologi tanam yang dikembangkan Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian Yogyakarta dapat menarik minat generasi muda.

"Kami sudah tunjukkan tentang teknologi tanam padi, dengan tujuan bahwa nanti generasi muda biar tertarik di sektor tersebut," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Sabtu (1/4/2017).

Menurut dia, demplot padi dengan teknologi tanam Jajar Legowo Super pada musim tanam ini telah dikembangkan Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta pada lahan seluas tiga hektare di bulak Dusun Kanten, Desa Kebonagung, Bantul.

Menurut dia, teknologi tanam Jajar Legowo (Jarwo) Super ini berbeda dengan teknologi tanam jajara legowo yang telah dikembangkan sebelumnya, karena inovasi ini dengan menggunakan alat-alat mesin pertanian.

"Bedanya kalau yang Jarwo Super ini dengan mesin atau mekanisasi, misalnya dengan transplanter. Untuk demplotnya kita gunakan varietas unggul baru yakni Inpari 30, Inpari 31 dan Inpari 32 yang memiliki daya hasil tinggi," katanya.

Pulung mengatakan, penerapan teknologi tanam padi guna meningkatkan produktivitas panen seperti Jarwo Super ini suatu keniscayaan selain untuk menarik minat generasi muda untuk bertani juga mewujudkan swasembada pangan.

"Karena itu kita ingin menunjukkan bahwa saatnya kita sudah ada teknologi, yaitu teknologi tanam, teknologi panen, dan itu sudah kita coba di Kelompok Tani Sasono Catur dibawah pendampingan pemerintah," katanya.

Sementara itu, Peneliti BPTP Yogyakarta Arlyna Budi Pustika mengatakan, teknologi padi Jarwo Super merupakan budi daya padi secara terpadu dengan lima komponen teknologi pelengkap berbasis cara tanam jajar legowo.

"Teknologi Jarwo Super sudah diuji keunggulannya oleh Balai Besar Penelitian Padi pada musim tanam 2016 melalui dem area seluas 50 hektare pada lahan sawah irigasi di Kabupaten Indramayu Jawa Barat," katanya.

Ia menjelaskan, dengan varieas unggul baru teknologi itu mampu menghasilkan produktivitas di atas 10 ton gabah kering giling (GKG) per hektare, sedangan yang di luar dem area produktivitasnya hanya sekitar enam ton GKG per hektare.

"Selain itu, dari hasil analisis usaha tani juga menunjukkan bahwa teknologi Jarwo Super sangat layak dikembangkan pada skala luas. Dan karena keunggulannya itu maka dilakukan di Bantul," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: