Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspor Terbesar Sulsel Melalui Pelabuhan Balantang Malili

Ekspor Terbesar Sulsel Melalui Pelabuhan Balantang Malili Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Nursam Salam mengungkapkan aktivitas ekspor terbesar di daerahnya kebanyakan melalui Pelabuhan Balantang Malili di Luwu Timur (Lutim). Porsi aktivitas pengiriman barang ke luar negeri dari pelabuhan tersebut berkisar 52,53 persen dari total nilai ekspor Sulsel. "Untuk Maret 2017, tercatat ekspor dari Pelabuhan Balantang Malili berkisar US$45,7 juta dari total nilai ekspor sebesar US$87 juta," kata Nursam, Selasa, (25/4/2017).?
Besarnya aktivitas ekspor dari Pelabuhan Balantang Malili terjadi lantaran seluruh pengiriman nikel berasal dari daerah tersebut. Di Malili, terdapat perusahaaan pertambangan nikel terbesar di Indonesia yakni PT Vale Indonesia. Seluruh hasil pertambangan nikel yang merupakan komoditas penyumbang ekspor terbesar di Sulsel dikirim ke Jepang. Adapun Jepang tercatat sebagai negara tujuan ekspor terbesar dari Sulsel. Sepanjang Maret 2017, total nilai ekspor ke Jepang menembus US$50,49 juta. ?
Menurut Nursam, hampir setiap bulan, Pelabuhan Balantang Malili tercatat sebagai pusat ekspor dari Sulsel. Berdasarkan catatan BPS, sepanjang Januari-Desember 2016, ekspor Sulsel terbesar memang dicatatkan pelabuhan tersebut. Total nilai ekspor dari Pelabuhan Balantang Malili menembus US$584,14 juta. Meski demikian, secara tahunan terjadi penurunan aktivitas ekspor dari pelabuhan tersebut yang sempat menembus US$790,35 juta pada 2015.
Nursam mengimbuhkan di bawah Pelabuhan Balantang Malili, tercatat Pelabuhan Soekarno Hatta yang juga mencatatkan aktivitas ekspor yang terbilang besar. Pada Maret 2017, aktivitas ekspor di pelabuhan ibu kota provinsi tersebut mencapai US$31,18 juta atau berkontribusi 35,84 persen. Secara bulanan, kata dia, aktivitas ekspor di Pelabuhan Soekarno Hatta meningkat 7,81 persen. Kondisi itu berbanding terbalik dengan aktivitas ekspor di Pelabuhan Balantang Malili yang merosot 3,86 persen.
Bila aktivitas ekspor didominasi berlangsung di Lutim, Nursam menyebut aktivitas impor di Sulsel kebanyakan terjadi di Makassar. Namun, bukanlah di Pelabuhan Soekarno Hatta, melainkan di Pelabuhan Makassar. Tercatat aktivitas impor di Pelabuhan Makassar pada Maret 2017 sebesar US$51,02 juta atau 65,53 persen dari total penerimaan barang dari luar negeri ke Sulsel. Di susul Pelabuhan Soekarno Hatta sebesar US$19,21 juta dan Pelabuhan Balantang Malili sebesar US$6,67 juta.?
"Tahun lalu (2016), aktivitas impor ke Sulsel memang juga dicatatkan Pelabuhan Makassar sebesar US$415,19 juta," terang Nursam.
Berdasarkan data BPS, neraca perdagangan Sulsel masih mencatatkan kinerja positif berupa surplus US$9,14 juta pada Maret 2017. Surplus dari neraca perdagangan Sulsel mengalami peningkatan dibandingkan periode Februari 2017 yang hanya tercatat sebesar US$7,14 juta. Menurut Nursam, peningkatan surplus dipengaruhi lonjakan ekspor sebesar 0,83 persen, dari US$86,29 juta menjadi US$87 juta. Adapun nilai impor Sulsel merosot sebesar 1,62 persen, dari US$79,15 juta menjadi US77,86 juta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: