Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kedubes Prancis Adakan Seminar Tradisi Yoga di Indonesia Era Pra-Modern

Kedubes Prancis Adakan Seminar Tradisi Yoga di Indonesia Era Pra-Modern Kredit Foto: File/Kedubes Prancis Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Institut Prancis di Indonesia (IFI) menghelat seminar bertemakan Tradisi Yoga di Indonesia pada Masa Pra-Modern bersama dengan peneliti Prancis dari Universitas Sorbonne, Andrea Acri, kemarin, di Auditorium IFI Jakarta.

Yoga yang pada saat ini menjadi opsi olahraga populer di masyarakat Indonesia, memiliki akar dan sejarah yang tidak banyak diketahui baik dari kalangan masyarakat secara umum maupun para pelaku olahraga yoga itu sendiri.

Menurut Andrea Acri, hanya ada sedikit dari praktisi dan penggemar yoga yang mengetahui tradisi sansekerta yoga di wilayah Jawa, Bali dan Sumatera yang telah eksis sejak zaman pra Islam (abad ke-15 dan 16).

Andrea Acri menyebutkan, ?Teks-teks kuno, digabungkan dengan beberapa buku baru tentang yoga yang ditulis oleh cendekiawan Hindu India, telah menjadi dasar wacana tentang yoga yang dapat ditemukan di pamflet-pamflet mengenai Hindu Bali yang diterbitkan di Bali sejak tahun 1950an. Teks-teks tersebut menggambarkan kanonisasi yoga P?ta?jala yang dipopulerkan oleh para reformator neo-Hindu di India.?

Menurut dirinya di dalam teks kuno Jawa dan Sansekerta tersebut terdapat berbagai kutipan yang menggambarkan berbagai tradisi yoga, di antaranya yaitu P?ta?jala Yoga (atau "yoga klasik", atau "yoga delapan anggota tubuh", a????gayoga), dan Shaiva Tantric Yoga atau "yoga enam anggota tubuh", ?a?a?gayoga).?

Andrea Acri Menempuh pendidikan di Universitas Leiden dan Universitan Roma ?La Sapienza?, dan kini dirinya bekerja sebagai dosen yang fokus pada studi Tantric Yoga di Ecole Pratique des Hautes Etudes (EPHE) di Paris.

Sejak tahun 2013, dirinya adalah peneliti tamu di Nalanda-Sriwijaya Centre di ISEAS-Yusof Ishak Institute (Singapura). Pernah menjadi dosen tamu di Universitas Nalanda (India) pada 2016.

Dirinya pernah tinggal selama beberapa tahun di Indonesia, dan India untuk riset-risetnya dan mendapatkan beasiswa penelitian pasca doktor di Belanda, Australia, Inggris Raya dan Singapura.

Dirinya juga pernah menerima subsidi dan penghargaan dari British Library, Australian Research Council, dan America Academy of Religion.

Ketertarikan utama dari penelitian dan pengajaran yang dirinya lakukan adalah tradisi trantik Shivait dan Buddha, Hinduisme, filsafat India, tradisi yoga, filologi sanskerta dan Jawa kuno, serta sejarah agama dan intelektual komparatif Asia Selatan dan Asia Tenggara dari masa pramodern sampai kontemporer.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: