WE Online, Jakarta - PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) hingga tahun ini belum mampu membagikan dividen ke pemegang saham. Pasalnya, di sepanjang tahun 2015, BAJA mengalami kerugian mencapai Rp 9,33 miliar atau meningkat sebesar 239,3 persen dibanding rugi tahun sebelumnya sebesar Rp 2,75 miliar.
Direktur Utama Saranacentral Bajatama, Handaja Susanto mengatakan bahwa rugi tahun berjalan ini disebabkan oleh kerugian kurs mata uang asing bersih di tahun 2015 mencapai Rp 51,47 miliar atau melonjak 579,1 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 7,58 miliar.
"Fluktuasi nilai tukar mata uang, membuat BAJA mengalami kerugian kurs, karena masih banyak pinjaman perseroan dengan mata uang asing (USD). Alhasil, perusahaan belum bisa mencatat kinerja yang positif, jadi belum bisa bagikan dividen," katanya di Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Dalam rapat hari ini, pemegang saham telah menyetujui Laporan Keuangan BAJA untuk Tahun Buku 2015. "Agenda rapat hanya persetujuan laporan keuangan saja dan tidak ada pergantian kepengurusan," imbuhnya.
Ia mengungkapkan, pada tahun ini perusahaan juga masih akan menghadapi tantangan baik dari dalam maupun luar.
Akan tetapi, perusahaan masih melihat bahwa prospek usaha akan semakin membaik di masa mendatang sejalan dengan mulai bergairahnya roda ekonomi nasional seiring kebijakan pemerintah yang akan meningkatkan investasi di bidang infrastruktur dan ekonomi rakyat.
"Kami akan lebih proaktif dalam memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi tersebut karena memiliki potensi yang sangat besar untuk terus melanjutkan pertumbuhan. Kami berharap, kedepannya perusahaan akan mencatatkan kinerja positif," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: