Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Line Pecahkan Rekor IPO Teknologi Tahun Ini

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Saham Line Corp melonjak 31 persen dalam debut perdagangannya di bursa saham Tokyo Stock Exchange pada Jumat (15/7/2016), setelah melewati perdagangan saham perdananya di New York Stock Exchange pada Kamis (14/7/2016). Hal ini menjadikan perusahaan pesan instan tersebut sebagai IPO terbesar di sektor teknologi pada tahun ini.

        Mengutip BBC di Jakarta, Minggu (17/7/2016), saham Line ditutup pada level 4.345 yen, jauh di atas harga penawaran sebesar 3.300 yen per lembar sahamnnya. Pada awal perdagangan, saham Line sempat melonjak menjadi 5.000 yen. Perusahaan menawarkan 13 juta sahamnya di Tokyo. Sementara di New York, Line menawarkan 22 juta saham.

        Dalam debut perdagangannya di Bursa Efek New York, saham Line meningkat sebesar 26,6 persen ditutup pada level US$ 41,58 per lembar sahamnya pada Kamis. Perusahaan pesan instan yang paling populer di Jepang dan Thailand tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari US$ 1,1 miliar pada IPO-nya, membuat nilai perusahaan Line mencapai US$ 9,3 miliar.

        Line mengatakan bahwa dana segar yang didapat dari hasil IPO akan digunakan untuk meningkatkan teknologi dan memperkuat bisnis di pasar Jepang dan Asia Tenggara. Line dimiliki oleh Naver Corp Korea Selatan dan tercatat memiliki sekitar 218 juta pengguna aktif bulanan, di mana setengahnya berasal dari Jepang, Taiwan, Thailand, dan Indonesia.

        Sebagian besar pendapatan Line dihasilkan dari bisnis game, penjualan stiker digital dan berbagai merchandise, serta penjualan akun resmi untuk merek atau perusahaan. Namun, sejauh ini WhatsApp masih memimpin pasar aplikasi pesan instan dengan pengguna aktif bulanan mencapai 1 miliar, diikuti oleh Facebook Messenger sebesar 900 juta.

        Di Jepang, Line memiliki pengikut yang kuat dan mengklaim memiliki lebih banyak pengguna dari Facebook atau Twitter. Namun, di pasar seperti Korea Selatan, Line tertinggal jauh di belakang Kakao Talk. Sementara di China, Line telah diblokir sebagai upaya pemerintah China dalam memberantas terorisme.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: