Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Portraits of Traditional Market

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Saya lahir di Tangerang, setidaknya buat saya Pasar Lama Tangerang masih merupakan sarana rekreasi yang tidak kalah seru dibandingkan jalan-jalan di mal.

        Bagi banyak orang, berbelanja di pasar tradisional bertujuan untuk mencari sensasi yang tidak didapatkan dari supermarket modern yang terkesan terlalu rapih dan steril. Tempat ini tentunya surga bagi para fotografer karena penuh warna dan cerita.

        Kontribusi pasar tradisional terhadap perdagangan barang kebutuhan sehari-hari saya kira sudah di bawah 40%. Total perputaran uang untuk daily goods mungkin di kisaran Rp400 triliun per tahun di Indonesia di mana 60% ada di modern market (hypermarket, supermarket, minimarket). Di negara maju, kontribusi pasar tradisional sudah di bawah 10%.

        Saya bukan anti-modern channel karena klien-klien kami pun kebanyakan beroperasi di modern channel. Pertamina? Punya ratusan outlet minimarket, Bright!? Lagipula, buat saya keberadaan modern channel berguna untuk menyediakan metode belanja yang lebih beragam bagi masyarakat.

        Pasar tradisional pun punya kelebihan tersendiri mulai dari sisi harga yang murah sampai serunya tawar-menawar sambil bersimbah peluh dan berdesakkan dengan pengunjung lain. Saya selalu menyempatkan mencicip jajanan pasar dan menyantap bakmi Pasar Lama, pastinya. Dalam experiential marketing, ini disebut sight, sound, smell, taste, touch experience.

        Jadi, yuk ramai-ramai berkunjung ke pasar tradisional. Kalau kamu fotografer, jarang ada lokasi pemotretan yang lebih heboh dibandingkan ini. Sedangkan, untuk teman-teman marketer: pasar tradisional adalah tempat terbaik untuk menyaksikan dinamika consumer goods yang sesungguhnya.

        Seperti yang saya selalu bilang sebagai seorang marketing researcher : statistic is beautiful, but the truth is out there.

        Penulis: Alex Mulya, CEO Axia World Indonesia, Marketing Research & Consultancy

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: