Fotografi berarti "melukis dengan cahaya" maka komponen paling penting dalam melakukan fotografi adalah cahaya itu sendiri.
Having said that, tidak banyak orang, bahkan fotografer sekalipun yang menyadari bahwa cahaya bahkan lebih penting dari objek foto sendiri. Objek yang cantik tidak akan terlihat menarik tanpa cahaya yang bagus. Sebaliknya, objek yang buruk bisa terlihat indah di bawah lighting yang tepat.
Demikian pula dalam street photography hal ini sangat terasa. Di jalan, jarang bisa ditemukan objek yang "cantik", namun secercah sinar dari jendela, pantulan dinding, atau bias mentari pada terpal di pasar, dapat menciptakan image yang mempesona apabila kita jeli menemukannya.
Jadi, mana yang paling berarti untuk menghasilkan foto yang bagus: objek, kamera, atau cahaya? Buat saya, jawabannya pasti cahaya, any single day. Saya lebih confident untuk menghasilkan gambar yang memuaskan, meskipun dengan kamera murah dan objek sederhana apabila lighting-nya istimewa.
Dalam bisnis, kita sering dihadapi pada pilihan teknologi yang bagus, produk yang bagus, dan pasar yang bagus. Buat saya yang berprofesi sebagai marketer tentu memilih pasar yang bagus. Bagi saya teknologi ibarat kamera dan produk ibarat objek - sebaik apapun keduanya. Jika kita tidak pandai menggunakannya atau menempatkannya dalam posisi yang tepat pasti hasilnya akan mengecewakan.
Sebaliknya pasar/market ibarat cahaya - jika kita menemukan pasar yang cocok maka besar kemungkinan hasilnya pun tepat. Itulah alasan seorang fotografer harus mau bangun pagi-pagi buta untuk mengejar cahaya golden hour atau blue hour yang bagus. Kuncinya adalah kreativitas, timing, dan kerja keras.
Nah, demikian pun kita sebagai pebisnis harus lebih kreatif, bersedia mulai lebih awal dari yang lain, dan tentunya mau bekerja lebih giat. Success doesn't come by luck, instead you have to search for it.
Penulis: Alex Mulya, CEO Axia World Indonesia, Marketing Research & Consultancy
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement