Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Best Product Vs Customer Loyalty

Oleh: Alex Mulya, Consulting Director WE Research

Best Product Vs Customer Loyalty A man walks past a showroom of Japanese imaging and optical products manufacturer Canon in Tokyo, Japan July 27, 2015. | Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saya bukan reviewer kamera, tapi sebagai user sekaligus researcher terpaksa memberi opini: Canon adalah market leader di kategori kamera full frame SLR, tetapi justru masuk belakangan di kategori full frame mirrorless setelah membiarkan Sony selama lima tahun sendirian di sana.

Setelah pasar secara signifikan tergerus Sony akhirnya Canon gerah juga dan ikut bermain di ff mirrorless. Produknya? Ada beberapa keunggulan, tetapi secara jujur overall teknologi dan fitur Canon ff mirrorless masih kalah dibandingkan Sony. Wajar saja, R&D Sony sudah lima tahun bertekun di sini. Yang lebih meresahkan lagi, produk Canon dijual lebih mahal dari Sony.

Lalu, apakah ini akhir dari Canon? Tunggu dulu, bro. Belum tentu "produk terbaik" yang menang karena masih ada sisi customer loyalty.

Pertama, intimacy: pengguna Canon yang sudah intim dengan sistem menu lama pasti enggan jika harus belajar sistem menu Sony. Kedua, character: karakter warna Canon berbeda, ini masalah selera. Ketiga, backward integration: pengguna yang sudah berinvestasi puluhan/ratusan juta di lensa-lensa Canon mau tidak mau harus tetap di brand yang sama - rugi besar jika jual semua dan beli sistem baru. Berbagai exit barrier tadi membuat arah persaingan susah ditebak.

Terakhir, community: basis pemakai Canon jauh lebih besar dari Sony. Komunitas berfungsi saling mengajari, berbagi, dan tentu saja menganjurkan merek apa yang dibeli.

Kita sudah sering menyaksikan bahwa produk yang dikritik "jelek dan mahal" toh akhirnya tetap sukses di pasaran. Tetapi, cara pandang konsumen berbeda dengan kritikus. Konsumen bukan mencari produk terbaik, melainkan produk yang membuat mereka merasa lebih nyaman.

Lalu, apa yang akan terjadi di masa mendatang? Marilah saksikan bersama. Yang pasti, jika produsen bersaing maka konsumen yang akan diuntungkan.

Catatan penutup: agar lebih jelas, kategori yang dibahas di sini adalah kamera full frame (sensor besar atau sering dianggap kelas profesional). Kamera mirrorless sendiri ada berbagai kelas dan strategi di tiap kelas berbeda. Canon di kelas APSC (kamera lebih kecil) memimpin pasar dengan produk yang unggul dalam fitur dan harga yang malah lebih rendah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: