Pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 merupakan event wajib untuk para fotografer karena selain banyak mobil baru yang jadi obyek jepretan, meriah pula dengan atraksi dan para usher cantik yang siap diabadikan kamera.
Tentunya saya ikutan memfoto sambil berkunjung ke stand Pertamina untuk bertegur sapa dengan para eksekutif dari berbagai divisi yang sehari-hari jarang dijumpai. Para brand bersaing memperlihatkan hegemoninya masing-masing lewat sajian display dan panggung yang membahana. Tidak salah apabila pagelaran seperti ini menjadi ajang brand activation pemain otomotif.
Ada persamaan ilmu fotografi dengan teknik mendesain stand/wahana yang menarik. Tentu saja, selain isi yang harus bagus, beberapa hal yang penting adalah
1. Tema
Apa konsep yang kamu usung? Sebagaimana sebuah foto yang bagus, pameran pun harus memiliki tema yang jelas. Misalnya go green, atau luxury in white, atau apapun. Semua elemen yang tidak matching dengan tema tersebut tidak boleh dipaksakan masuk dan harus "tega" dibuang. Tema yang utuh menghasilkan kesan yang lebih baik dan jauh lebih diingat oleh pemirsa dibandingkan sebuah sajian yang campur aduk.
2. Point of Interest
Meriah tentu saja bagus, tetapi mana bagian utama dari sajian kamu? Yang mana bintang pertunjukannya? Dalam fotografi, hal ini disebut POI atau point of interest, yaitu satu hal yang paling ditonjolkan pada gambar. Stand yang meriah dengan banyak display akan terkesan agak monoton jika semuanya terkesan sama rata. Itulah alasan beberapa brand menaruh kendaraan paling mutakhir mereka di depan, selain berfungsi untuk crowd getter juga diposisikan sebagai star of the show yang menarik semua mata.
3. Lighting
Bagaimana cara mengubah mood tanpa mengganti isi sajian? Caranya adalah dengan lighting! Kemewahannya terasa beda apabila warna dan jatuhnya cahaya berbeda. In fact, photography bukan sekedar mencari objek yang menarik, tetapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana kamu bermain dengan cahaya. The best photographers adalah masters of lighting.
Tidak semua bagian harus sama terang karena cahaya akan terkesan monoton dan membosankan. Maka dari itu, the best stand designers bukan cuma pintar menyusun display, tetapi juga memiliki ide yang brilian tentang lighting.
4. Background
Saya pernah menulis bahwa dalam fotografi sering kali background lebih penting dari objeknya sendiri! Ini karena objek biasanya mengisi tidak lebih dari 20% pandangan mata yang 80% adalah background. Demikian pula, customer experience dalam mengunjungi sebuah wahana akan sangat terpengaruh pada background atau latar yang terpasang (dekorasi latar atau panggung). Ingat, sebuah kesan tercipta dari apa yang disaksikan secara keseluruhan. Think as a whole, not partially.
Jadi, mumpung event-nya masih berlangsung, segeralah Anda mampir ke GIIAS di ICE, BSD Tangerang, sambil iseng-iseng mengamati brand activation serta experiential marketing. Tentunya, jangan lupa menyandang kamera kesayangan.
Penulis: Alex Mulya, CEO Axia World Indonesia, Marketing Research & Consultancy
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: