Konsumen Millennial Asia Jadi Target Penjualan Produsen Wine Australia

Produsen brand anggur terkemuka asal Australia Penfolds dan Wolf Blass melaporkan kenaikan laba bersih hingga dua kali lipat didorong oleh meningkatnya konsumen wine dari generasi millennial Asia. Treasury Wine Estates (TWE) membukukan kenaikan laba bersih menjadi A$179,4 juta.

Sebelumnya, fokus pemasaran perusahaan menargetkan penjualan anggur untuk pelanggan kaya dan lebih tua. Namun, seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi di Asia, kini perusahaan beralih fokus kepada pelanggan yang lebih muda bahkan menurunkan harga sebotol anggurnya untuk pelanggan millenial.

"Konsumen milenial cenderung menjadi target yang sangat baik bagi kami. Fakta yang kami temukan adalah banyak dari mereka yang menjauh dari minuman lain seperti bir, spirits, dan baijiu di China, dan beralih ke wine," kata CEO TWE Michael Clarke seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Jumat (19/8/2016).

Saham Treasury melonjak 11,5 persen menjadi US$10,65 di Sydney pada hari Kamis, mendorong kenaikan sepanjang tahun ini menjadi 28 persen. Penjualan yang kuat di Asia tercermin dalam nilai sahamnya, kata Ben Le Brun, analis optionsXpress yang berbasis di Sydney.

Treasury mengatakan pembelian bisnis anggur Diageo yang meliputi merek Piat D'or pada awal tahun ini telah menampakkan margin yang positif dan akan membantu pertumbuhan laba yang kuat di tahun depan.

Menurut Asosiasi perdagangan minuman dan anggur yaitu VINEXPO, kini China menggeser dominasi Barat sebagai peminum anggur terbesar di dunia. Untuk seluruh jenis anggur, memang AS masih menjadi konsumen terbesar. Namun khusus anggur merah, China yang paling banyak mengonsumsinya.

Pada tahun 2013, China 'meminum' 1.865 miliar botol anggur merah. Jumlah konsumsi ini meningkat 136 persen dalam 5 tahun terakhir. Ini mengalahkan Prancis yang berada di peringkat kedua dan Italia di peringkat ketiga.