Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Istana Mau Beli Mobil Kepresidenan Seharga Rp26,3 Miliar?

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikritik keras oleh pengamat politik anggaran Uchok Sky Khadafi lantaran seolah-olah bersikap tegas ketika membahas soal penghematan anggaran dalam APBN akan, tetapi di sisi lain ingin melakukan pemborosan anggaran.

        Diketahui, hampir Rp130 triliun anggaran kementerian/lembaga dipangkas demi efesiensi. Akan tetapi langkah itu bagi Uchok hanya sebatas "pencitraan" saja. Kenapa bisa begitu?

        "Yang paling pedih dan nyeri hati ini adalah pihak Sekretariat Negara, tidak mengurungkan niat sedikitpun berencana beli mobil VVIP Kepresidenan yang lux dan mewah. Walaupun terjadi defesit anggaran dalam APBN Perubahaan 2016, dan amputasi anggaran pada kementerian seperti ngotot ingin beli mobil mewah banget. Sesuai dengan dokumen rencana umum pengadaan Setneg akan melakukan pengadaan mobil VVIP Kepresidenan dengan nilai sebesar Rp26,3 miliar untuk dua unit kendaraan. Berarti satu kenderaan VVIP kepresidenan, punya pagu alokasi yang disediakan setneg sebesar Rp13,1 miliar," kata Uchok dalam pesan tertulisnya di Jakarta, Senin (22/8/2016).

        Uchok menilai pembelian mobil VVIP kepresidenan ini bukan hanya pemborosan anggaran dalam APBN, tetapi telah merusak akal sehat publik dengan membeli mobil VVIP tanpa melihat pendapatan rakyat yang semakin menurun dratis.

        "Jadi, batalkan pembelian mobil VVIP. Ngapain presiden atau pihak istana pakai mobil VVIP kalau rakyat tambah miskin? Presiden Jokowi harus konsisten dengan pernyataannya, kalau menyatakan penghematan, seharusnya dimulai dari diri pribadi presiden Jokowi dong, bukan lebih dulu melakukan amputasi anggaran pada tiap kementerian," sindirnya.

        Dia pun meminta Komisi II DPR agar mendesak Setneg membatalkan rencana pembelian mobil VVIP kepresidenan tersebut. Kata pengamat dari Center of Budgeting Analysis itu menyatakan daripada mahal-mahal membeli mobil seharga Rp26,3 miliar, akan lebih baik jika Jokowi membeli mobil Esemka yang harga satu unit sebesar Rp75 juta.

        "Maka pihak istana bisa beli mobil Esemka sebanyak 352 unit," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ferry Hidayat
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: