Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        REI: Amnesti Pajak Berpotensi Dongkrak Penjualan Properti

        Warta Ekonomi, Semarang -

        Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah menyatakan kebijakan amnesti pajak yang diberlakukan oleh Presiden Joko Widodo berpotensi meningkatkan penjualan properti di dalam negeri.

        "Dengan adanya amnesti pajak ini artinya ada dana repatriasi dari para pengusaha, salah satu sektor yang paling terkena dampak adalah properti," kata Wakil ketua REI Jateng Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi Dibya K. Hidayat di Semarang, Rabu (7/9/2016).

        Menurut dia, dana dari luar negeri yang masuk ke Indonesia tersebut akan digunakan oleh para pengusaha untuk berinvestasi di dalam negeri, salah satunya investasi di sektor properti.

        "Dalam hal ini pasar apartemen juga diprediksikan akan meningkat, selama ini memang banyak pengusaha yang berinvestasi di apartemen," katanya.

        Sebagai gambaran, katanya, untuk apartemen yang ada di Tembalang, Kota Semarang banyak dibeli oleh para investor untuk disewakan.

        "Di sana banyak perguruan tinggi, banyak mahasiswa yang memilih menyewa tempat tinggal daripada harus membeli. Di situlah peran investor, yaitu membeli baru kemudian disewakan," katanya.

        Meski demikian, dia mengakui kebijakan mengenai amnesti pajak hingga saat ini belum berpengaruh terhadap penjualan rumah di Semarang.

        "Pada dasarnya kami sangat berharap adanya dampak baik dari peraturan ini, harapannya dalam waktu dekat ini segera terasa," katanya.

        Jika nantinya terjadi lonjakan permintaan properti dari masyarakat, pihaknya berharap tidak akan terjadi "bubble property" atau lonjakan harga properti disebabkan oleh peningkatan permintaan dari konsumen.

        "Kalau di kota besar seperti Jakarta masih mungkin, kalau di Jawa Tengah salah satunya Semarang sepertinya tidak mungkin. Kalau melihat karakteristik pembeli di sini, sudah diberikan harga promo mereka masih meminta potongan harga. Jadi sulit untuk menaikkan harga jual properti," katanya. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: