Layanan?keuangan?berbasis teknologi (Fintech) terus mengalami pertumbuhan. Hal ini membuktikan peran?fintech?mampu meningkatkan efisiensi jasa?keuangan. Hadirnya?fintech?juga membuat bank dapat beroperasi di manapun.
Perbankan di Indonesia bisa memanfaatkan kemampuan?fintech?untuk memudahkan akses masyarakat. Pemanfaatan ini merupakan peluang emas bagi Indonesia dalam mendorong pertumbuhan?inklusi?keuangan.
Perkembangan?fintech?juga tak lepas dari pertumbuhan internet yang terus meningkat. Di era digital yang terus berkembang, pertumbuhan ekonomi maupun tingkat?inklusi?keuangan?menjadi sangat bergantung pada teknologi dan internet.
Berdasarkan data Asosiasi Pengguna Jaringan Internet Indonesia (APJII) pertumbuhan?fintech?hingga saat ini sebesar tujuh persen dan akan terus meningkat hingga tiga tahun kedepan sebesar 50 persen. Sehingga?fintech?berpeluang dalam meningkatkan pertumbuhan perbankan.
Deputi Komisioner Pengawas Industri?Keuangan?OJK, Dumoly F. Pardede mengatakan "Total pembiayaan mencapai sekitar Rp. 1.649 triliun, sedangkan kapasitas pembiayaan oleh industri?keuangan?tradisional hanya sekitar Rp. 660 triliun sehingga terdapat gap sekitar Rp. 988 triliun per tahun, katanya di Jakarta, Senin (19/9/2016).
Adanya?fintech?diharapkan dapat membantu mengalirkan dana pinjaman dari luar negeri ke Indonesia dan mampu mempersempit keberadaan gap tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Leli Nurhidayah
Editor: Vicky Fadil