Kehadiran?layanan?keuangan?berbasis?teknologi?(financial?technology/Fintech) yang?terus bertumbuh?pesat saat ini semakin membuktikan peranannya dalam meningkatkan efisiensi dalam jasa keuangan. Dengan adanya fintech, keberadaan?bank?tidak?lagi diukur oleh banyaknya jumlah kantor cabang sehingga dapat beroperasi di manapun (branchless?banking).
Oleh karena itu perbankan diharapkan dapat memanfaatkan kemampuan? fintech untuk memudahkan akses? masyarakat. Dalam hal ini,? pemanfaatan fintech merupakan peluang emas bagi? Indonesia?untuk meningkatkan inklusi keuangan sekaligus mempersempit gap antara demand dan supply kredit perbankan.
Deputi?Komisioner?Pengawas?Industri?Keuangan?Non?Bank?(IKNB)?Otoritas Jasa? Keuangan (OJK) Dumoly?F?Pardede mengatakan, total pembiayaan? mencapai sekitar Rp1.649 triliun sedangkan kapasitas pembiayaan oleh industri jasa keuangan tradisional hanya sekitar?Rp660 triliun, sehingga terdapat? gap sekitar Rp988 triliun per tahun. Adanya fintech, dia mengharapkan,? dapat mengalirkan dana pinjaman dari? luar negeri ke?Indonesia dan?mampu? mempersempit?gap?yang?ada.?
?
Meski memiliki banyak manfaat,?Dumoly mengingatkan pertumbuhan fintech juga harus memperhatikan aspek perlindungan konsumen. ?Kita?pastikan? mereka ada perlindungan konsumen,? ada kantornya, ada?manajemennya,? tapi? modal tidak?usah?diurus. Jadi?semacam website?yang menjadi lapaknya,? ujar Dumoly di Jakarta, belum lama ini.
?
Dia menjelaskan, Tunaiku? yang merupakan produk fintech milik Amar Bank jelas?memiliki daya tahan uuntuk? melakukan treasury dan memanage? pembayaran?pembayaran kepada? nasabah serta lebih efisien karena? sudah mempunyai standby partner? demi menopang bisnisnya, likuiditas,? maupun daya tahan untuk? melakukan assesment (kompetensi) terhadap customer (nasabah).
"Saya yakin dalam hal ini tidak lagi? bicara mengenai perlindungan? konsumen,? melainkan lebih kepada? bagaimana terus berinovasi dalam memenuhi tingkat kepuasan?nasabah.? Jadi ada yang?diharapkan?lebih?oleh customer dari Tunaiku karena di belakangnya ada Amar Bank sebagai? pemilik dar produk tersebut. Demand? dari konsumen akan jauh lebih lengkap apabila fintech itu seperti Tunaiku yang dapat menjadi?perpanjangan? tangan Amar Bank,??tegasnya.?
?
Sementara itu, Direktur Amar Bank? sekaligus Pendiri Tunaiku,?Vishal? Tulsian menyampaikan, saat ini masyarakat sudah mulai terbiasa dengan adanya layanan fintech yang kini mulai menjadi primadona karena proses peminjaman yang tidak sulit dan tanpa agunan. Dengan kemudahan itu masyarakat unbankable pun dapat memanfaatkan fintech.
Saat ini, jelas Vishal, industri fintech? yang tumbuh subur karena inovasi merupakan?industri yang cenderung? hanya fokus pada satu segmen dari rantai industri keuangan. Di sisi lain,? inovasi?yang?ada?di?fintech dapat? terhalangi?regulasi, namun?pada saat? yang sama?regulasi memainkan peran penting karena sifat dari industri.
?Tantangan terbesar bagi industri adalahbmenciptakan keseimbangan di mana regulasi diharapkan dapat? membantu pertumbuhan inovasi.?Ke depan, faktor ini?sangat?penting?demi? mewujudkan fintech menjadi sumber? pertumbuhan inklusi keuangan di? Indonesia sehingga masyarakat semakin mudah memiliki akses? mendapatkan pinjaman dari perbankan? dan meningkatkan tingkat perekonomiannya,??tutur Vishal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Vicky Fadil