Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        23 Judul Hak Cipta Penerbit Indonesia Sukses Dijual di IIBF

        23 Judul Hak Cipta Penerbit Indonesia Sukses Dijual di IIBF Kredit Foto: Leli Nurhidayah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pameran buku terbesar Indonesia International Book Fair (IIBF) telah digelar sejak 28 September lalu. Setiap harinya sekitar 2.000 pengunjung datang untuk sekedar melihat, membeli buku, berwisata literasi, dan ada juga yang melakukan kegiatan bisnis.

        IIBF memang bukan sekedar menyajikan buku dengan harga yang jauh berbeda dari harba tokonya, tapi juga menyediakan akses bagi para industri penerbitan untuk saling bertransaksi dalam bisnis. Kegiatan B2B (business to business) ini difasilitasi melalui IRF (Indonesia Rights Fair).

        IIBF menyediakan 27 stan khusus untuk penerbit dalam dan luar negeri untuk melakukan transaksi jual-beli rights buku antar negara. Penerbit asing yang turut berpartisipasi dalam kegiatan trading rights ini antara lain: Malaysia, China, Singapura, India, Thailand, Vietnam, Belanda, Bosnia, dan Jerman.

        Meskipun pameran IRF hanya berlangsung tiga hari, sejak 28-30 September saja, namun penerbit Indonesia berhasil mendapatkan perolehan maksimal.

        Ketua Panitia IIBF Kuslistyarini menjelaskan penerbit Indonesia yang berhasil menjual rights mereka yakni Kesaint Blanc menjual sembilan judul hak ciptanya ke Southern Publishing Media, dan 7 judul ke Sinolingua, keduanya berasal dari penerbit China.

        "Selain itu, penerbit Rosda berhasil menjual tujuh judul buku cerita anak Islam ke Pakistan dan Gramedia menjual tujuh judul hak cipta bukunya," katanya dalam keterangan tertulis yang di terima di Jakarta, Sabtu (1/10/2016).

        Dalam pameran buku internasional kali ini mayoritas buku yang terjual bertema buku cerita anak, buku wisata Indonesia, buku cerita binatang langka Indonesia, buku cerita anak musl, dan buku pelajaran bahasa Indonesia.

        Sebelumnya IIBF juga telah memfasilitasi penerbit antar-negara untuk bertemu dalam kegiatan business macth making.

        "Kegiatan rights fair ini tujuannya memang dikhususkan untuk mengembangkan dan meningkatkan jual beli copy rights di Indonesia," pungkasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Leli Nurhidayah
        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: