Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menilai kerja sama yang erat antar otoritas negara-negara di dunia sangat penting dilakukan guna menghadapi tantangan ekonomi dunia yang masih berlanjut.
"Untuk itu, Indonesia pun telah terlibat aktif dalam berbagai forum dan pembahasan agenda utama kerja sama internasional," kata Agus melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa (11/10/2016) terkait pertemuan Tahunan International Monetary Fund-World Bank 2016 di Washington DC, Amerika Serikat, pada 6-8 Oktober 2016.
Meski terdapat tanda-tanda pemulihan dan peningkatan daya tahan perekonomian di sejumlah negara, Agus menuturkan pertumbuhan ekonomi dunia belum sesuai harapan. Motor perbaikan diperkirakan berada dari negara emerging.
Berlanjutnya pelemahan pertumbuhan ini menambah munculnya risiko baru di sejumlah negara, termasuk kesulitan sebagian masyarakat dalam memetik manfaat globalisasi serta munculnya gejala proteksionisme di beberapa negara.
"Menyikapi hal ini, otoritas perlu melanjutkan penerapan semua kebijakan yang tersedia, yakni kebijakan fiskal, moneter, dan reformasi struktural. Langkah tersebut penting dilakukan guna memulihkan permintaan dan meningkatkan produktivitas serta memastikan manfaat globalisasi dan kemajuan teknologi dapat dirasakan lebih merata," jelas Agus.
Selanjutnya, tambah dia, upaya pemulihan ekonomi dunia juga memerlukan kerja sama internasional yang lebih erat untuk memperkuat sinergi sekaligus mencegah meluasnya gejala proteksionisme.
Dalam konteks kerja sama internasional tersebut, Jerman selaku presiden G20 pada 2017 akan memberi perhatian pada agenda perbaikan kualitas pertumbuhan, termasuk dari sisi inklusivitas dan bagaimana kebijakan makroekonomi mendukung hal tersebut.
Menanggapi isu perekonomian dan kerjasama global tersebut, Gubernur Agus Martowardojo menyampaikan bahwa Indonesia telah melakukan langkah-langkah yang tepat dalam menyikapi tantangan domestik dan eksternal.
"BI juga telah terlibat aktif dan kontributif dalam pembahasan agenda utama kerja sama internasional, termasuk reformasi sistem keuangan internasional melalui penguatan jaring pengaman keuangan internasional," seru Agus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: