Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tesco dan Unilever Capai Kesepakatan Pasca-Terlibat Sengketa Harga

        Tesco dan Unilever Capai Kesepakatan Pasca-Terlibat Sengketa Harga Kredit Foto: Theguardian.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Unilever mengumumkan masalah dengan raksasa supermarket Tesco kini telah diselesaikan. Raksasa supermarket dan produsen makanan terbesar di Inggris tersebut telah telibat dalam perang harga grosir.

        Sebelumnya, Unilever telah bersikukuh untuk menaikkan harga sekitar 10 persen terkait kompensasi penurunan nilai pound. Namun, Unilever harus memberikan argumen yang kuat atas keinginannya tersebut. Beberapa merek termasuk Mayonnaise Hellmann telah dihapus dari situs Tesco.

        "Unilever senang untuk mengkonfirmasi bahwa situasi pasokan dengan Tesco di Inggris dan Irlandia kini telah berhasil diselesaikan," kata Unilever, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Sabtu?(15/10/2016).

        "Kami telah bekerja sama dengan erat untuk mencapai resolusi ini dan memastikan bahwa merek kami yang banyak digemari, sekali lagi sepenuhnya tersedia untuk semua orang yang merindukan kami, terima kasih atas cintanya."

        "Kami selalu menempatkan pelanggan sebagai prioritas pertama dan kami senang bahwa situasi ini telah diselesaikan demi kepuasan kami," kata seorang juru bicara Tesco.

        Tesco pada Kamis menghentikan penjualan online barang terlaris yang diproduksi oleh Unilever seperti deterjen bubuk Persil, ice cream Ben & Jerry dan Marmite, selai roti dari ekstrak ragi yang banyak digunakan di Britania dan sangat populer dengan orang-orang vegan. Bahkan Marmite merupakan bagian dari menu sarapan masyarakat Inggris sehari-hari.

        Sementara itu, jaringan supermarket Asda mengatakan pihaknya juga telah berhasil bernegosiasi dengan Unilever. "Kami terkenal memiliki harga rendah untuk ditawarkan kepada pelanggan setiap harinya dan bekerja tanpa kenal lelah dengan para pemasok untuk menjaga agar harga tetap rendah," kata juru bicara Asda.

        Bruno Monteyne, seorang mantan eksekutif senior Tesco yang saat ini menjadi analis di Bernstein, mengatakan Tesco biasanya memiliki persedian dalam waktu satu hingga dua Minggu.

        "Kita tidak dapat menyangkal kenyataan bahwa produksi shampoo saat ini lebih mahal," katanya. "Ini bukan mengenai Tesco atau Unilever, tapi tentang semua peritel dan pemasok Inggris".

        Supermarket sering bernegosiasi harga dengan pemasok, namun tidak biasa ketika hal tersebut menjadi sengketa yang ramai di tengah publik.

        Sterling menurun sekitar 16 persen terhadap euro dan 19 persen terhadap dolar sejak Inggris pada bulan Juni memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa.Penurunan tajam dalam nilai pound telah membuat pemasok dan pengecer berurusan dengan efek tagihan yang lebih tinggi untuk barang-barang impor.

        Unilever merpakan produsen produk sehari-hari terbesar di Inggris dan merek-merek terkenal di seluruh dunia, namun karena banyak produk yang dibuat di luar Inggris, maka produk tersebut memakan biaya lebih besar.

        Tesco merupakan kelompok ritel ketiga terbesar setelah Wal-Mart dan Carrefour yang berbasis di Inggris dengan profit melebihi US$ 3 miliar. Gerai Tesco pertama dibuka pada 1919, di Cheshunt yang didirikan oleh Jack Cohen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: