Kredit Foto: Theguardian.com
Inggris memiliki sistem visa yang baik dengan India, kata Perdana Menteri Theresa May, Minggu malam, saat tiba di negara itu dalam kunjungan bilateral pertamanya di luar Uni Eropa sejak pemungutan suara untuk Brexit Juni lalu.
May berencana untuk memanfaatkan kunjungan dua harinya untuk mencoba mengurangi halangan perdagangan dengan India dan membuka jalan untuk kesepakatan perdagangan bebas pasca-Brexit, namun dengan pemerintah India berkeinginan untuk mendapatkan akses lebih banyak bagi para pelajar dan tenaga ahli untuk memasuki Inggris, jumlah visa diperkirakan akan menjadi titik yang menonjol dalam tiap diskusi.
Isu imigrasi menjadi pusat perdebatan sebelum referendum 23 Juni di Inggris dimana negara itu memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa. May juga telah berjanji untuk tetap mengikuti permintaan pendahulunya, David Cameron, untuk tetap menjaga jumlah migrasi di bawah 100.000 orang dari lebih dari tiga kali angka itu.
Ketika ditanya oleh wartawan apakah, sebagai balasan sebuah kesepakatan perdagangan, pemerintah akan mempertimbangkan sebuah sistem visa yang lebih baik bagi warga India, May mengatakan bahwa Inggris telah mengeluarkan lebih banyak visa kerja kepada warga India daripada gabungan warga yang berasal dari China, Australia dan Amerika Serikat.
"Kami memiliki sebuah sistem visa bagi sejumlah negara di luar Uni Eropa yang memastikan mereka yang paling cemerlang dan terbaik yang dapat datang ke Inggris Raya," katanya.
"Kami memiliki, saya yakin, sebuah sistem yang baik. Kami akan membicarakan tentang perdagangan disini," imbuhnya.
Inggris berencana untuk memberikan pelayanan yang baru untuk meningkatkan kunjungan bisnis bagi para pengunjung dari India, termasuk pemeriksaan yang lebih cepat melalui sejumlah lokasi perbatasan Inggris, namun seorang asisten May mengatakan bahwa ini adalah tentang mempercepat prosesnya, alih-alih untuk meningkatkan jumlahnya.
"Saat kami meninggalkan Uni Eropa, kami ingin memastikan bahwa Inggris Raya masih menjadi salah satu negara yang paling menarik di dunia untuk melakukan bisnis dan investasi," pungkasnya. (Ant).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah