Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat angkatan kerja di Sulawesi Tenggara pada Agustus 2016 mencapai 1.253.624 orang, bertambah sekitar 115.579 orang atau 10,16 persen dibanding Agustus 2015 sebesar 1.138.045 orang.
Kepala BPS Sultra, Aqto Mardiyanto di Kendari, Rabu mengatakan, sementara jumlah penduduk yang bekerja di Sultra pada agustus 2016 mencapai 1.219.548 orang, bertambah sebanyak 144.632 orang atau meningkat 13,46 persen dibanding agustus 2015 sebesar 1.074.916 orang.
Menurut Aqto, bertambahnya angkatan kerja dan jumlah penduduk ditandai dengan meningkatnya jumlah pekerja di sektor pertambangann dan penggalian sebesar 2.962 orang atau 12,99 persen. Sektor industri 37.027 orang atau 69,31 persen.
Kemudian sektror konstruksi 8.686 orang atau 11,99 persen, sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi sebesar 53.304 orang atau 27,38 persen, sektor transportasi dan komunikasi sebesar 14.792 orang 34,89 persen dan sektor lembaga keuangan sebesar 1.873 orang atau 10,89 persen, sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebesar 41.801 orang atau 22,75 persen.
Sedangkan sektor yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja adalah sektor pertanian dan sektor listrik, gas dan air minum, masing-masing sebesar 14.670 orang atau 3,00 persen untuk sektor pertanian, dan 143 orang atau 5,52 persen untuk sektor listrik, gas dan air minum.
"Dilihat secara keseluruhan sebenarnya, sektor pertanian, sektor perdagangan dan sektor jasa secara berurutan menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja pada bulan agustus 2016, masing-masing sebesar 474.619 orang (38,92 persen), 243.357 orang (19,95 persen), dan 225.534 orang (18,49 persen)," ujarnya.
Terkait jumlah penduduk menurut pendidikannya, kata Aqto didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebesar 457.711 orang (37,53 persen) dan sekolah menengah atas sebesar 276.917 orang (22,71 persen), pendidikan tinggi (diploma dan sarjana) seluruhnya 193.914 orang (14,99 persen). (Ant).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah
Tag Terkait: