Kredit Foto: Royalounge.com
Defisit perdagangan Inggris melebar menjadi ? 5,2 miliar dari ? 3,8 miliar di bulan Agustus, berdasarkan data Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris.
Mengutip?BBC?di Jakarta, berdasarkan data ONS, nilai ekspor menurun ? 0,2 miliar, sedangkan nilai impor meningkat sebesar ? 1,2 miliar.
Pelebaran antara nilai impor dan ekspor tersebut sebagian didorong oleh defisit sebesar ? 8,7 miliar dengan Uni Eropa.
Meskipun pound jatuh tajam setelah referendum Brexit, ONS mengatakan ada sedikit bukti langsung mengenai efek mata uang pada perdagangan.
Setelah referendum di bulan Juni, pound jatuh lebih dari 10 persen terhadap dolar dan euro, jatuh ke level terendah dalam 31 tahun terakhir pasca-Brexit.
Pada periode April hingga Juni dan periode Juli hingga September, total defisit perdagangan untuk barang dan jasa menyempit sebesar ? 1,6 miliar menjadi ? 11 miliar.
Ada peningkatan ekspor barang sebesar ? 4,5 miliar dan ? 3,1 miliar peningkatan impor barang di antara kuartal kedua dan ketiga, sebagian diimbangi oleh penurunan ekspor jasa sebesar ? 0,1 miliar??dan ? 0.3bn penurunan impor jasa.
Beberapa produsen melaporkan lonjakan permintaan luar negeri setelah jatuhnya pound, tetapi dapat memakan waktu agar data tersebut muncul dalam data perdagangan.
Dalam periode tiga bulan yang berakhir pada September, ekonomi Inggris melambat jauh lebih sedikit daripada kebanyakan prediksi ekonom, dengan tanda-tanda bahwa perekonomian didukung oleh belanja konsumen yang kuat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: