Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bawaslu DKI Mulai Temukan Dugaan Pelanggaran Kampanye

        Bawaslu DKI Mulai Temukan Dugaan Pelanggaran Kampanye Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kampanye Pilkada DKI Jakarta baru berlangsung dua pekan, namun Badan Pengawas Pemilu sudah menemukan sejumlah dugaan pelanggaran.

        Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan dugaan pelanggaran itu ditemukan selama kurun waktu 28 Oktober hingga 7 November 2016.

        Dugaan pelanggaran yang ditemukan antara lain politik uang yang saat ini dalam proses pembuktian dan penggunaan fasilitas negara.

        Selain itu, pihaknya juga menemukan dugaan pelanggaran karena tim pasangan calon melibatkan anak-anak dalam kampanye.

        Bawaslu Jakarta melibatkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran tersebut.

        Pelanggaran lainnya adalah penggunaan tempat ibadah untuk kegiatan kampanye dan pemasangan alat peraga kampanye seperti spanduk oleh relawan yang belum terdaftar di Bawaslu.

        Bawaslu juga menemukan relawan pasangan calon yang melakukan kampanye namun tidak memiliki izin.

        Ada juga pelanggaran berupa gangguan kepada pasangan calon saat kampanye di tiga titik di Jakarta Utara dan Jakarta Barat, padahal memiliki izin untuk kampanye.

        Untuk dugaan pelanggaran tersebut, Bawaslu Jakarta sudah melaporkannya kepada pihak berwenang untuk ditindaklanjuti.

        Mimah juga menyinggung adanya laporan dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang merasa dirugikan dengan penayangan video saat Basuki di Kepulauan Seribu.

        "Kami mengirim surat ke Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jakarta agar menghentikan video itu karena pelanggaran," katanya.

        Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini mengatakan bahwa Pilkada berprinsip jujur, terbuka dan dialogis. Seluruh pasangan calon berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan setara.

        Titi menekankan bahwa tiap pasangan calon harus mendapatkan rasa aman dan diproteksi haknya selama masa kampanye. "Buktikan pada publik bahwa warga Jakarta berdemokrasi secara maju, dewasa dan matang," ujarnya.

        Sedangkan Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta 2017 sebesar 77,5 persen dan telah disiapkan strategi agar target itu tercapai.

        "Target partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta 2017 sebesar 77,5 persen," kata komisioner KPU DKI Jakarta, Betty Epsilo dalam diskusi publik di Media Center KPU RI, Jakarta, Rabu.

        Target itu lebih tinggi dibandingkan tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta tahun 2012, yaitu 65,4 persen atau tingkat golput sekitar 34 persen. Target partisipasi pemilih itu merupakan target KPU secara nasional terhadap daerah yang melaksanakan Pilkada serentak 2017.

        Betty optimistis target itu dapat dilewati sehingga partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta lebih dari 77,5 persen dengan melihat situasi terkini.

        Hal itu terlihat dari kerja tim pasangan calon dan para pemangku kepentingan menyosialisasikan pelaksanaan Pilkada Jakarta dan memberikan informasi.

        KPU Jakarta sudah mempersiapkan langkah strategis agar minimal partisipasi pemilih sebesar 77,5 persen itu bisa dicapai.

        KPU Jakarta juga sudah membuat Rumah Pintar KPU sebagai sarana sosialisasi dan pendidikan bagi pemilih terkait pelaksanaan Pilkada Jakarta 2017.

        "Kami juga menggunakan media massa dan media sosial untuk menyosialisasikan Pilkada Jakarta 2017," ujarnya.

        Direktur Eksekutif Perludem, Titik Anggraini dalam diskusi itu mengatakan pelaksanaan Pilkada Jakarta 2012 banyak pemberitaan dan diikuti oleh pasangan calon yang dikenal publik.

        Namun hal itu tidak cukup membuat tingkat partisipasi pemilih di Jakarta tinggi karena jumlahnya lebih rendah dibandingkan partisipasi di Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden.

        "Di Pilkada DKI Jakarta, kurang apa pemberitaannya dan calon yang ada namun tidak bisa mengangkat partisipasi," katanya.

        Titi mengatakan, partisipasi pemilih di Jakarta berbeda dibandingkan daerah lain. Misalnya, kemungkinan ada kejenuhan menjelang kompetisi karena ada tarik-menarik politik yang tinggi. Karena itu, penyelenggara pemilu harus menjaga konsistensi pemilih menggunakan hak pilihnya.

        Kampanye Sementara itu, tiga pasangan calon gubernur DKI pada Kamis menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka kampanyenya.

        Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono meninjau perumahan warga di Jalan Haji Kamang, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis siang.

        Dalam kunjungan ini Agus yang mengenakan kaos hitam lengan pendek berlogo bendera Merah Putih di lengan kanan mendengarkan keluh-kesah warga terkait semakin parahnya kemacetan di wilayah Pondok Labu serta banjir luapan air Kali Grogol yang kerap melanda permukiman warga.

        "Di sini kalau banjir airnya sampai masuk ke Posyandu, alat-alat Posyandu jadi rusak," kata Sekretaris Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat Rusminingsih.

        Rusminingsih berharap, Agus manakala terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta bisa menambah alat-alat kesehatan di Posyandu serta menginstruksikan jajarannya untuk mengeruk Kali Grogol guna mengurangi banjir.

        Menanggapi hal tersebut, Agus yang diusung PPP, PKB, PAN dan Partai Demokrat menyatakan dirinya memberikan perhatian khusus bagi Posyandu di seluruh wilayah DKI Jakarta, sebagai sarana kesehatan terdepan bagi para balita.

        Menurut suami Anissa Pohan itu, kesehatan balita merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. "Kesehatan balita mutlak harus sangat diperhatikan," ujar putra Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono itu.

        Sementara itu, ratusan personel kepolisian mengamankan lokasi yang didatangi oleh Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yakni di kawasan Kedoya Utara, Jakarta Barat. Meski demikian, sekumpulan warga menolak kedatangannya.

        Sekumpulan warga yang terdiri dari sekitar 30 orang melakukan unjuk rasa di Jalan Raya Kedoya Utara untuk menolak rencana kedatangan Ahok.

        Salah satu orang dari sekumpulan warga itu terlihat membawa spanduk yang berisi penolakan terhadap Ahok. Sedangkan beberapa orang lainnya terus meneriakkan kalimat-kalimat yang bermaksud menolak kedatangan Ahok.

        Akhirnya, Ahok membatalkan kunjungannya ke kawasan itu. "Seharusnya tadi saya turun, tapi setelah saya berputar dua kali, saya lihat banyak polisi dan ada mobil gas air mata juga," kata Basuki di rumahnya, kawasan Pantai Mutiara, Jakarta Utara.

        Selain polisi dan mobil gas air mata, Ahok juga mengaku melihat banyaknya mobil warga yang lalu-lalang di sepanjang Jalan Raya Kedoya Utara.

        "Saya juga lihat banyak sekali mobil yang lewat di situ. Kalau saya turun, takutnya nanti malah ada lempar-lemparan, kena mobil warga. Tidak usah ribut lah. Ya sudah, saya mengalah," ujar Ahok.

        Ahok mengatakan akan terus melakukan blusukan walaupun sempat ditolak oleh sejumlah warga di beberapa lokasi.

        "Blusukan jalan terus. Pasti saya akan tetap datang ke lokasi yang sama. Karena memang masih ada lokasi-lokasi yang tergenang banjir," kata Ahok yang diusung PDIP, Golkar, Nasdem dan Hanura ini.

        Sate Galur Sedangkan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Uno menyantap sate kulit Galur saat dijamu makan siang oleh warga bernama Nadiroh warga RW 05 , Galur, Jakarta Jakarta Pusat.

        Sandiaga seusai diarak keliling Pasar Gembrong Lama langsung diajak warga makan siang. Menu yang dimakan, yaitu sayur asem, tahu, tempe dan sate kulit sapi Galur.

        "Enak satenya, maknyuss banget," kata Sandiaga.

        Sate kulit Galur terkenal dan juara kuliner di Jakarta. Bila terpilih dia mengagas untuk membuka kuliner sate kulit Galur ke luar negeri.

        "Sate kulit Galur ini sudah terkenal di Asia, kalau saya terpilih akan buka cabang di Singapura, Bangkok, Filipina," kata Sandiaga.

        Sandiaga berjanji akan melakukan membenahi Pasar Gembrong Lama di kawasan Jakarta Pusat dengan mementingkan pendekatan dialog. Sandiaga menerima permintaan dari para pedagang agar tidak membongkar pasar tradisional itu bila terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

        "Pak Sandi, pasar jangan dibongkar," kata para pedagang Pasar Gembrong Lama saat melihat kehadiran Sandiaga. Sandiaga mengatakan akan menata pasar, dengan pendekatan komunikasi intensif dengan para pedagang.

        Di tempat yang berbeda, Sandiaga Uno saat dijamu makan di rumah salah satu warga di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat disodori beras untuk warga miskin (raskin) yang berkutu.

        Seorang ibu yang membawa sekitar satu gelas raskin berkutu tersebut bernama Erni. "Ini pak beras raskin yang saya dapat nggak enak kalau dimasak 'blenyek' kayak sudah dua hari, padahal baru dimasak," kata Erni.

        Sandiaga langsung mengambil beras tersebut dan ditaruh di piring. Setelah diamati beras tersebut banyak batu dan ada kutunya.

        "Saya nggak akan jahat sama rakyat kecil, sama oknum ini harus tegas. Putuskan kontrak, laporkan polisi, penjarakan. Saya jarang marah," kata Sandiaga.

        Ke depannya, dipastikan penyedia beras raskin harus profesional. Warga yang semestinya terbantu malah mengeluhan kalau dimasak berair nasinya.

        "Menurut saya ini dikorupsi. Bila terbukti menyimpang harus berani ambil tindakan hukum, masa beraninya sama rakyat kecil aja, sama oknum begini nggak berani," kata Sandiaga yang berpasangan dengan cagub Anies Baswedan dan diusung Partai Gerindra serta PKS ini. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Bagikan Artikel: