PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi dalam beberapa hari terakhir akibat dari kaburnya invetor asing. Di mana, sebagian besar investor asing tersebut menggenggam saham-saham yang berkapitalisasi besar (big caps).
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan perginya investor asing tak dipungkiri karena adanya ketidakpastian sebagai imbas dari hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Dirinya mencatat dalam 2-3 hari ini tercatat net sell sebesar Rp2,4 triliun.
"Tapi, secara tahunan asing masih surplus Rp27-29 triliun. Itu karena adanya uncertainty," katanya di Jakarta, Senin (14/11/2016).
Meski, banyak investor asing yang meninggalkan pasar modal Indonesia, namun Tito menyebutkan investor domestik malah memperlihatkan keperkasaaanya. Dari data yang ada, banyak pembelian yang dilakukan oleh investor domestik. Di mana, investor domestik yang melakukan pembelian tersebut merupakan investor ritel.
"Kalau kita lihat penjualan tipe investor dari korporat, institusi yang banyak di saham-saham 10 besar seperti TLKM, HMSP, UNVR dan lain-lain. Sedangkan ritel justru melakukan pembelian. Ini bagus ritel justru confident," sebutnya.
Ia melihat investor ritel domestik masih percaya dengan fundamental para emiten sebab memang secara fundamental kinerja keuangan para emiten masih terbilang positif.
"Pesannya fundamental perusahaannya masih bagus, masih untung. Laporan keuangan September dibanding tahun sebelumnya, 10 saham terbesar masih naik enam persen, dari segi profit naiknya justri 12 persen," ujarnya.
Tercatat, penurunan IHSG dalam kurun waktu Jumat dan hari ini sebesar enam persen. Hal itu lantaran adanya aksi jual dari investor asing alias net sell.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo