Sentimen negatif yang berhembus sejak terpilihnya Donald Trump sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat ternyata tidak begitu berpengaruh terhadap rencana bisnis PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada tahun mendatang. BRI bakal tetap menerbitkan surat utangnya di tahun 2017 mendatang.
Pada bulan Oktober lalu, BRI sudah merilis obligasi senilai Rp7 triliun melalui Penawaran Umum Berkelanjutan II. Surat utang tersebut merupakan bagian dari total obligasi senilai Rp20 triliun.
Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Asmawi Syam mengatakan investor melihat fundamental perusahaannya untuk memutuskan taret investasinya.
"Fundamental kami cukup kuat kok," katanya di Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan rencana penerbitan obligasi perseroan akan tetap berlanjut, tetapi saat ini BRI masih menunggu dan terus melakukan konsolidasi ke bawah sambil menunggu momentum penerbitannya. Jika mengacu ke rencana awal, perseroan berniat merilis sisa obligasi berkelanjutan di 2017 senilai Rp 7 triliun, kemudian pada tahun 2018 senilai Rp 6 triliun.
Ambisi perseroan untuk tetap menerbitkan surat utang beralasan, pasalnya perseroan optimistis melalui penerbitan surat utang mampu menurunkan rasio pinjaman terhadap pendanaan atau loan to funding (LFR) menjadi 87% pada akhir 2016 dari posisi 88% per September 2016.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: