Bank DBS Indonesia menilai bahwa sentimen dari program amnesti pajak masih akan menjadi salah satu penopang ekonomi domestik pada triwulan keempat 2016.
"Saya rasa ekonomi triwulan keempat tahun ini masih baik, dampak dari amnesti pajak menjadi salah satu faktornya," ujar Direktur Utama PT Bank DBS Indonesia Paulus Sutisna dalam acara DBS Asian Insight Conference 2016 di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Melalui program itu, lanjut dia, akan mendorong uang masuk ke Indonesia dan membantu menggerakkan ekonomi domestik. Dana yang masuk itu dapat diinvestasikan ke berbagai produk investasi yang tersedia di dalam negeri baik di pasar uang, surat utang, maupun saham.
"Dana-dana repatriasi dari hasil program amnesti pajak dapat mendongkrak ekonomi Indonesia, tentu bakal ditempatkan dalam bentuk investasi. Apapun bentuknya, investasi akan mendongkrak ekonomi," katanya.
Menurut dia, program amnesti pajak yang sedang berjalan ini juga cukup berdampak positif bagi stabilitas mata uang rupiah serta kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia positif.
"Kita lihat dampak dari amnesti pajak, rupiah mengalami 'rebound', bursa saham juga masih mencatatkan kinerja bagus," katanya.
Terlepas dari sentimen eksternal terutama Amerika Serikat, Paulus Sutisna tetap optimistis fundamental ekonomi Indonesia ke depannya masih terjaga.
Di kesempatan sama, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan bahwa apapun perkembangan di luar, tidak boleh menjadi alasan penurunan target investasi.
"Justru perubahan-perubahan dari eksternal menjadi peluang, kita harus berfikir bagaimana menyesuaikan memanfaatkan perkembangan yang ada," katanya.
Hingga akhir tahun ini, lanjut dia, target investasi BKPM masih tetap Rp594,8 triliun. Sampai kuartal ketiga ini, realisasi investasi sudah mencapai Rp453,4 triliun. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: