Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang bahwa pihaknya perlu meningkatkan basis investor domestik di pasar modal. Hal ini berkaitan dengan apa yang terjadi pada pasar modal beberapa waktu belakangan. Di mana, indeks harga saham gabungan (IHSG) berherak tak menentu yang memang sebgaian besar dipengaruhi oleh investor asing.
"Mudah-mudahan basis invesor lokal semakin kuat. Kalau kuat, tentu saja perilaku investor di luar sana bisa diimbangi oleh investor dalam negeri," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Untuk itu, lanjut Muliaman, OJK bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan terus berupaya meningkatkan jumlah investor maupun meragamkan instrumen investasi di pasar modal. Salah satunya dengan membuka galeri investasi di kampus-kampus.
Peningkatan jumlah investor di kalangan mahasiswa menutut Muliaman, merupakan buah dari terobosan OJK dan BEI melalui sosialisasi dan edukasi intensif yang menyasar kalangan usia muda.
"Kami terus meningkatkan akses masyarakat ke pasar modal dan meragamkan instrumen. Sejalan dengan program yang dicanangkan Presiden (Joko Widodo)," kata Muliaman.
Ia mengungkapkan, saat ini basis investor lokal di pasar modal lebih banyak berasal dari Jakarta dan Surabaya. "Kami menginginkan investor di pasar modal datang dari seluruh kota di Indonesia. Sehingga, mobilisasi dana dari investor domestik bisa membiayai proyek infrastruktur," jelasnya.
Guna mendukung peningkatan jumlah investor, jelas Muliaman, sistem keuangan dalam negeri tidak diperkenankan untuk diterapkan secara ekslusif.
"Salah satu pilar untuk membangun pembiayaan yang optimal adalah memanfaatkan potensi dana yang ada di masyarakat," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo