Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Aksi Mogok Massal Pilot Lufthansa Berlanjut

        Aksi Mogok Massal Pilot Lufthansa Berlanjut Kredit Foto: Wikipedia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemogokan massal pilot Lufthansa yang menyebabkan pembatalan ratusan penerbangan kian intensif setelah serikat pekerja menyerukan perpanjangan aksi mogok hingga Jumat (25/11).?

        Maskapai penerbangan Jerman tersebut telah membatalkan 900 penerbangan pada Rabu (23/11) dan 912 penerbangan pada Kamis (24/11/2016), yang berimbas pada 200.000 penumpang.

        Aksi industri yang menimpa Lufthansa merupakan kelanjutan sengketa pembayaran gaji yang sudah berlangsung cukup lama. Perkumpulan pilot yang tergabung dalam Vereinigung Cockpit tersebut telah mengorganisir 14 aksi pemogokan sejak April 2014.

        Sementara itu, Lufthansa mendesak Vereinigung Cockpit untuk bekerja menuju resolusi daripada eskalasi.

        "Manajemen Lufthansa tidak menunjukkan adanya tanda-tanda bahwa mereka bersedia untuk bergerak dan belum memberikan tawaran yang bisa dijadikan dasar untuk negosiasi," kata Joerg Handwerg, juru bicara perkumpulan pilot Vereinigung Cockpit, seperti dikutip dari laman?BBC?di Jakarta, Kamis (24/11/2016).

        Dalam pertemuan antara serikat pekerja Vereinigung dan Lufthansa pada??awal bulan ini, pihak Lufthansa mengatakan serikat pekerja 'secara konsisten menolak tawaran' mediasi.

        Vereinigung menyerukan kenaikan gaji sebesar 3,7 persen kepada 5.400 pilot, yang telah diminta sejak 2012. Lufthansa, yang dihadapkan dengan meningkatnya persaingan dari anggaran rival mereka, menawarkan kenaikan 2,5 persen selama enam tahun hingga 2019.

        "Permintaan pilot untuk kenaikan gaji, sangat jauh di atas gaji yang diterima yang kelompok karyawan lain. Namun hal ini dimengerti mengapa serikat pekerja menuntut kenaikan gaji tertinggi untuk kelompok karyawan dengan pembayaran terbaik," kata Bettina Volkens, kepala bagian SDM Lufthansa .

        Pada hari Selasa, Lufthansa mengambil dua langkah hukum dalam upaya menghentikan pemogokan.

        Lufthansa, yang dipimpin oleh CEO Carsten Spohr, menegaskan bahwa meski maskapai telah meraup keuntungan pada tahun 2015, Lufthansa tidak memiliki pilihan selain memangkas biaya untuk bersaing dengan rivalnya seperti Ryanair pada rute penerangan jarak pendek dan Emirates pada rute penerbangan jarak jauh.

        Spohr mengatakan bahwa ia memperkirakan aksi mogok tersebut telah memakan biaya sekitar ? 7 juta hingga ? 9 juta per hari.

        "Biar kami perjelas, bahwa aksi mogok ini bukanlah hal yang menyenangkan bagi kami. Kami mohon maaf sebesar besarnya atas ketidaknyamanan yang penumpang alami, namun kita tidak bisa mengerti mengapa Lufthansa tidak mau bernegosiasi," kata Joerg Handwerg.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gregor Samsa
        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: