Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pebisnis AS Resah, Trump Akan Bekukan Hubungan AS-Kuba

        Pebisnis AS Resah, Trump Akan Bekukan Hubungan AS-Kuba Kredit Foto: Arif Hatta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ancaman Donald Trump untuk membatalkan hubungan baik dengan Kuba tampak menciptakan keresahan pada sejumlah korporat. Perusahaan-perusahaan saat ini sedang mencari cara persuasif untuk meredakan amarah Trump.

        Jika hubungan diplomatik kembali memburuk, perusahaan bisa saja kehilangan ratusan dolar untuk untuk kembali memindahkan bisnis ke Amerika.

        Selama orasi politiknya, Trump berkata memulihkan hubungan dengan Kuba itu tidak masalah, namun Presiden Obama harus lebih keras menekan konsesi Havana sebelum berkurang kemudahan perjalanan dan perdagangan.

        Pada Senin kemarin, tiga hari setelah kematian pemimpinan revolusi, Fidel Castro, kandidat terpilih dari Partai Republik itu membuat postingan kontrovesial dalam sebuah tweetnya: "Saya akan mengakhiri apa yang disebut Obama sebagai 'kesepakatan' jika Kuba tidak berbuat lebih kepada rakyatnya".

        Meski demikian, Trump tidak berjanji untuk kembali memutuskan hubungan dengan AS.? Dan kelompok pro-perubahan pun berharap supaya Trump tetap menjaga hubungan ekonomi dengan Kuba, demikian seperti dikutip Channel NewsAsia di Jakarta, Selasa (29/11/2016).

        Asosiasi perdagangan dengan kepentingan bisnis di Kuba berharap Trump? bisa mencairkan hubungan dengan Kuba sebagaimana telah dilakukan Obama. Bahkan asosasi ini telah berupaya keras untuk menakan Trump.

        Presiden terpilih AS ini juga berjanji akan menciptakan lapangan pekerja, namun kelompok pro-perubahan Kuba-AS mengatakan semakin baiknya hubungan AS-Kuba akan menciptakan peluang dan pekerjaan dari industri telekomunikasi ke pertanian dan khususnya sektor pariwisata.

        Sebelumnya, Bank Stonegate, sebuah bank regional kecil di Florida, telah mengeluarkan kartu kredit Amerika pertama untuk Kuba, sejak hubungan diplomatik dibuka kembali. Dengan diluncurkannya kartu kredit tersebut para pengusaha bisa lebih mudah mengadakan kunjungan bisnis ke Kuba. Selain itu, pemerintah Kuba tidak akan memungut denda 10 persen atas transaksi yang menggunakan uang dolar, yang biasanya dikenakan atas transaksi dengan uang dolar tunai.

        Selain itu, Departemen Transportasi Amerika juga telah mengumumkan pemberian izin penerbangan ke Kuba kepada enam maskapai penerbangan AS yakni American Airlines, Frontier Airlines, JetBlue, Silver Airways, Southwest dan Sun Country Airlines. Jalur-jalur penerbangan yang disetujui pada hari Jumat meliputi penerbangan dari kota-kota Miami, Fort Lauderdale, Chicago, Philadelphia dan Minneapolis, yang akan terbang ke kota-kota Kuba seperti Santa Clara dan Santiago de Kuba.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gregor Samsa
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: