Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        RSUD Pidie Jaya Rusak Berat Karena Gempa Bumi 6,5 SR

        RSUD Pidie Jaya Rusak Berat Karena Gempa Bumi 6,5 SR Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya, Provinsi Aceh, rusak berat karena gempa bumi 6,5 skala richter yang melanda pada Rabu pagi (7/12/2016).

        "Ada satu unit fasilitas kesehatan yang rusak berat, yakni RSUD Pidie Jaya," kata Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.

        Dia mengatakan pasien dari RSUD Pidie Jaya dievakuasi dari rumah sakit dan direncanakan untuk dipindahkan ke RS Bireun dan RS Kabupaten Pidie.

        Tim 11 Puskesmas di Kabupaten Pidie dan Tim Pusat Krisis Kesehatan Aceh, kata dia, telah dikerahkan untuk bencana gempa tersebut. Public Safety Center (PSC) Bireun, Sigli, Bener Meriah dan Aceh Utara juga telah bergerak menuju lokasi.

        Kementerian Kesehatan, lanjut dia, juga telah mengirimkan tim untuk melakukan koordinasi dan melakukan penilaian cepat kesehatan atau rapid health assesment (RHA).

        Sampai pukul 13.00 WIB, Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kemenkes melaporkan sebanyak 30 ambulans dan 136 personel tim kesehatan sudah berada di lokasi kejadian.

        Ambulans dan sumber daya manusia kesehatan yang diturunkan itu berasal dari Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Aceh (2 ambulans dan 11 personel), Kabupaten Bireun (4 ambulans), Kabupaten Bener Meriah (2 ambulans dan 8 personel), Kota Langsa (1 ambulans dan 10 personel) dan Kabupaten Aceh Utara (4 ambulans dan 25 personel).

        Selanjutnya, Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polri (2 ambulans dan 8 personel), RS Zaenal Arifin (4 ambulans dan 25 personel), RSU Meuraxa (2 ambulans dan 11 personel) dan Kota Lhoksmawe (2 ambulans dan 10 personel).

        Kemudian, RSU Bireuen Medical Center (1 ambulans dan 5 personel), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) (3 ambulans dan 12 personel), RS Jiwa Aceh (2 ambulans dan 10 personel) serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh Timur (1 ambulans dan 8 personel).

        "Logistik kesehatan secara umum masih cukup, namun stok cadangan di provinsi tetap disiapkan bila sewaktu-waktu dibutuhkan," kata Yuri. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: