Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -
Nilai investasi data center di Indonesia setidaknya mencapai Rp 13 triliun, sayangnya, keuntungan tersebut lebih banyak dinikmati asing karena baru 60% masyarakat Indonesia masih menggunakan data center yang dimiliki asing.
"Sekitar 40% saja yang menyerap data center di Indonesia," kata Hendra Suryakusuma, Bendahara Indonesia Data Center Provider Organization (IDPRO) asosiasi data center di Indonesia.
Menurutnya, data orang Indonesia paling banyak masuk Amazon. Namun, IDPRO menargetkan meski sedikit-sedikit mampu menarik masyarakat Indonesia menggunakan data center lokal.
"Data center di Indonesia sudah sangat mumpuni dan kredible," kata Kalamullah Ramli, Ketua IDPRO.
Selain itu meski IDPRO belum menargetkan berapa banyak pangsa pasar data center pada 2017, asosiasi tersebut yakin tahun depan pengguna data center lokal di tahun depan lebih banyak. Apalagi dengan dukungan pemerintah yang sudah mulai terlihat.
Kalamullah menjelaskan, dengan dilajutkannya PP 82 Tahun 2012 tentang Data Center, pemerintah sudah mulai sadar bahwa ada ada investasi yang sangat besar di bidang tersebut.
"Saat ini pemerintah tengah menggodok PP turunan dan OJK juga menyiapkan regulasi, terkait dana keuangan," kata Kalamullah.
Di Asia, selain Indonesia, Vietnam juga tengah menarik masyarakatnya untuk menggunakan data center di Indonesia. Sementara itu, Singapura telah siap lebih dahulu, bahkan menjadi salah satu negara teraman untuk menyimpan data.??
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Teti Purwanti
Editor: Rahmat Patutie
Tag Terkait: