PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan pertumbuhan pembiayaan sekitar 9% hingga 10% di tahun 2017 mendatang. Angka ini tergolong konservatif, mengingat rata-rata industri perbankan syariah juga mematok angka pertumbuhan yang sama di tahun depan.
Grup Head Accounting BSM Suhendar menuturkan pada tahun 2016 dan tahun 2017 merupakan tahun konsolidasi internal. Jadi perseroan akan fokus untuk memperbaiki kinerja keuangannya terlebih dahulu, baik itu dari sisi kualitas pembiayaan maupun dari sisi transformasi bisnis, budaya dan organisasu. "Pertumbuhannya tahun depan mungkin sekitar 9% hingga 10%," katanya di Bandung, Kamis (22/12).
Lebih lanjut dirinya mengatakan hingga akhir tahun ini perseroan menargetkan dapat mendistribusikan pembiayaan sebesar Rp54,57 triliun. Berarti di tahun 2017 pembiayaan perseroan diproyeksikan dapat menembus angka Rp60,02 triliun. Meningkatnya porsi pembiayaan juga akan berimbas pada kinerja laba perseroan.
Sebagai catatan, berdasarkan laporan keuangan perseroan di kuartal tiga tahun ini laba bersih BSM sudah mencapai Rp246 miliar atau sekitar 82% dari total target tahun ini.
Terkait dengan pasar industri perbankan syariah, Suhendar menjelaskan kedepannya lembaga perbankan syariah bakal lebih agresif dalam melakukan pendalaman pasar. Pasalnya berdasarkan data BSM, jumlah pemegang rekening untuk usia yang diatas 15 tahun hanya berjumlah 36,1%. Berarti masih ada ceruk pasar yang cukup besar yang belum tergarap.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Sucipto
Tag Terkait: