Kredit Foto: Royalounge.com
Sherry, minuman tradisional saat Natal di Inggris, mengalami penurunan penjualan yang signifikan, lebih dari setengah selama dekade terakhir.
Tahun lalu, hampir 10 juta botol terjual di Inggris, namun jumlah tersebut hanya setengah dari 22 juta botol yang berhasil terjual pada tahun 2005, menurut Asosiasi Perdagangan Wine dan Minuman Beralkohol (WSTA).
Wine dengan alkohol yang lebih tinggi (fortified wine) lainnya seperti Port, Vermouth, Marsala dan Madeira, juga mengalami penurunan penjualan selama lebih dari satu dekade ini.
Jumlah botol Port yang terjual menurun seperempat, sementara vermouth mengalami penurunan penjualan hingga dua pertiga.
Sebaliknya, penjualan gin mengalami lonjakan signifikan. WSTA awal bulan ini menjuluki 2016 sebagai "tahun gin" setelah melaporkan penjualan gin di Inggris menembus angka ? 1 miliar untuk pertama kalinya.
WSTA menyalahkan anjloknya penjualan?fortified wine, yang meliputi port dan sherry, karena peningkatan perpajakan. Sejak tahun 2007, pajak?fortified wine?meningkat sebesar 53 persen, atau bertambah ? 1 untuk sebotol port atau sherry.
Penurunan tajam nilai pound pasca Brexit juga cenderung membebani penjualan akibat kenaikan biaya impor anggur dari luar negeri.
WSTA telah meluncurkan kampanye "Selamatkan Sherry Santa" untuk menghidupkan kembali sektor ini. "Sherry sebagai minuman yang ditinggalkan untuk Santa, port untuk menemani santapan di akhir makan siang Natal atau vermouth yang dikocok atau diaduk dalam Martini klasik - minuman ini telah dinikmati oleh Inggris selama berabad-abad," kata CEO WSTA Miles Beale, seperti dikutip dari laman?BBC?di Jakarta, Kamis (22/12/2016).
"Sangat sedih melihat tradisi Inggris yang terkait dengan minuman-minuman ini, yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, menghilang," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: